Berlin (ANTARA News) - Pertemuan empat hari mengenai krisis Ukraina menghasilkan perkembangan diplomatik dengan tercapainya kesepakatan untuk membentuk zona aman antara pasukan pro-Rusia dengan pasukan Kiev, kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

"Akhirnya hari ini tercapai kesepakatan bahwa garis demarkasi, yang disebutkan dalam protokol Minsk, akan menjadi batas dimana penarikan persenjataan berat harus dimulai," kata Steinmeier, Rabu malam setelah pertemuan dengan para menlu dari Prancis, Rusia dan Ukraina, seperti dilaporkan Reuters.

Namun, imbuh dia, "Banyak hal bergantung pada pertanyaan bahwa apa yang sudah kita sepakati tidak akan hanya di atas kertas saja, tetapi juga akan mengubah situasi di lapangan."

Dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Jerman, para menteri menekankan "dengan perhatian serius" bahwa pertempuran di Ukraina timur sudah sangat meningkat dan menyebabkan hilangnya nyawa termasuk warga sipil.

"Ini harus segera dihentikan dan ketenangan harus dikembalikan," demikian pernyataan tersebut, dan menambahkan bahwa para menlu meminta semua pihak di lapangan untuk menghormati kesepakatan itu sepenuhnya. Termasuk penarikan senjata berat sesuai garis kontak seperti disebutkan dalam rencana perdamaian Minsk.

Para menlu mengatakan harus ada kemajuan nyata pelaksanaan protokol Minsk sepenuhnya sebelum rencana pertemuan puncak dilaksanakan. Termasuk gencatan senjata efektif, kesepakatan soal pengiriman bantuan kemanusiaan dan kelanjutan pembebasan tahanan.

Keempat menlu menekankan kembali dukungan bagi kelompok kontak Ukraina dan meminta dilakukannya pertemuan antara penandatangan rencana perdamaian Minsk dalam beberapa hari mendatang untuk melaksanakan gencatan senjata dan menarik mundur persenjataan berat.

Mereka juga menyerukan dibentuknya kelompok kerja untuk menangani aspek-aspek yang relevan dengan kesepakatan Minsk.

Sebelumnya pada Rabu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan tujuan pertemuan Berlin adalah untuk mencoba menjadwal ulang pertemuan puncak empat negara di ibukota Kazakhstan, Astana, yang dibatalkan pekan lalu karena meletusnya pertempuran baru.

Kiev dan Moskow saling tuding atas kegagalan melaksanakan gencatan senjata yang telah disepakati di Minsk, September lalu untuk mengakhiri konflik di Ukraina timur yang telah menelan 4.700 korban jiwa dalam pertempuran antara tentara Ukraina dengan pemberontak pro-Rusia.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Rabu mengatakan Rusia memiliki 9 ribu tentara di kawasan Ukraina dan ia meminta Moskow untuk menarik mundur tentaranya.

(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015