Sasaran penyuluhan kami sejak 1998 hingga sekarang (2014) masih pada masyarakat usia produktif, karena mereka yang cenderung paling banyak terkena AIDS
Jakarta (ANTARA News) - Yayasan AIDS Indonesia (YAI) mulai hari ini mengkampanyekan program "One AIDS Day" untuk mensosialisasikan pencegahan dan penularan HIV&AIDS kepada masyarakat.

"Masyarakat setidaknya bisa paham dahulu soal HIV&AIDS. Setelah paham, mereka dapat membantu tercapainya target 0 untuk infeksi HIV baru, 0 untuk diskriminasi dan 0 untuk kematian yang berhubungan AIDS," ujar Koordinator Kampanye YAI, Adrian Yuliyanto, di Jakarta, Jumat.

Dalam program berbentuk kampanye sosial ini, pihak YAI membagikan brosur-brosur soal HIV&AIDS, diskusi tentang HIV&AIDS dan menjual souvenir (kaos dan pin) kepada masyarakat.

Menurut Adrian, untuk mensosialisasikan segala hal menyangkut HIV&AIDS, terhitung sejak tahun 1993, YAI telah melakukan penyuluhan-penyuluhan ke berbagai lapisan masyarakat. Pada 1993 misalnya, pihaknya lebih memfokuskan penyuluhan pada karyawan-karyawan perusahaan. Lalu pada 1998, sasaran penyuluhan berganti pada masyarakat usia produktif, yakni mulai dari mereka yang duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), hingga perguruan tinggi.

"Sasaran penyuluhan kami sejak 1998 hingga sekarang (2014) masih pada masyarakat usia produktif, karena mereka yang cenderung paling banyak terkena AIDS," kata Adrian. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada Desember 2013, kasus AIDS menurut jenis kelamin diketahui berjumlah 52.348 kasus. Dari jumlah ini, sebanyak 28.846 kasus dialami oleh laki-laki, sementara 15.565 kasus sisanya dialami perempuan.

Menurut golongan umur, diketahui kasus AIDS paling banyak terjadi pada usia 20-29 tahun, yakni total sebanyak 17.892 kasus. Lalu pada kelompok umur 30-39 tahun terjadi 15.204 kasus. Kemudian, dari 33 provinsi di Indonesia, Provinsi DKI Jakarta menempati posisi pertama untuk kasus HIV&AIDS terbanyak, yakni 28.790 kasus HIV dan 7.794 kasus AIDS dengan prevalensi 77 kasus per 100 ribu orang.

Wilayah Jawa Timur menempati posisi ke dua, yakni 16.253 kasus HIV dan 8.725 kasus AIDS dengan prevalensi 22 kasus per 100 ribu orang. Berdasarkan jumlah kasus baru HIV&AIDS dan jumlah kematian, diketahui pada 2012 terdapat 21.511 kasus HIV dan 8.610 kasus AIDS baru dengan jumlah kematian sebanyak 1.489 orang.

Sementara pada 2013, jumlah kasus HIV baru cenderung naik menjadi 29.037 kasus. Sementara untuk jumlah kasus AIDS dan kematian pada tahun itu menurun, yakni 5.608 kasus AIDS dengan jumlah kematian 726 orang.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014