Jumlah korban banjir di lokasi penampungan saat ini berjumlah sekitar 1.500 orang."
Bekasi (ANTARA News) - Pos Komando (Posko) Banjir Kota Bekasi, Jawa Barat, kehabisan stok beras karena pada Kamis sudah didistribusikan semua ke 19 permukiman dan penampungan korban banjir, kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Dharma

"Beras yang tersedia sebelumnya sebanyak 1 ton. Tapi sudah habis sejak Kamis (16/1)," ujarnya di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, stok beras tersebut telah habis didistribusikan ke korban banjir sejak peristiwa banjir pertama pada Minggu (12/1).

"Beras tersebut kita distribusikan ke lokasi penampungan dan 19 permukiman warga yang disergap banjir," katanya.

Dikemukakannya, kebutuhan beras bagi para korban banjir dibagikan dengan estimasi per keluarga seberat 1 kilogram per hari.

"Sedangkan, jumlah korban banjir di lokasi penampungan saat ini berjumlah sekitar 1.500 orang," katanya.

Pihaknya mengaku sempat mengajukan penambahan beras kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 1,5 ton.

Namun, ia menyatakan, upaya tersebut gagal karena Badan Urusan Logistik (Bulog) mensyaratkan pemberian beras hanya bisa dilakukan bila musibah banjir sudah masuk dalam kriteria kejadian luar biasa (KLB).

"Sedangkan hingga saat ini Pemkot Bekasi belum menetapkan status KLB, tapi masih berstatus siaga," katanya.

Kondisi tersebut dikeluhkan Ketua Rukun Warga (RW) 026 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Ayi Kusnadi.

"Saya sudah jauh-jauh datang ke Posko Banjir Pemkot Bekasi, tapi berasnya habis. Padahal warga saya di pemukiman perkampungan sangat butuh bantuan beras," katanya.

Menurut dia, mayoritas warga korban banjir di lokasi setempat telah tiga hari terakhir mengonsumsi mie instan.

"Jumlah korban banjir di RW saya total sebanyak 1.500 jiwa," ujarnya. (*)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014