New York (ANTARA News) - Dua surat tak bernama yang dikirimkan kepada Wali Kota New York, Michael Bloomberg, diduga mengandung racun mematikan ricin.

Kepolisian New York menyatakan, pemeriksaan awal terhadap sua surat yang dibuka di New York pada Jumat dan Washington D.C pada Minggu mengindikasikan keberadaan ricin.

"Kandungan kedua surat itu identik," kata Juru Bicara Kepolisian, Paul Browne, seperti dilansir Reuters.

Ia menambahkan, paket itu berisi "substansi berminyak" yang berwarna merah muda atau berona oranye."Satu surat secara personal ditujukan kepada Wali Kota," katanya.Menurut polisi, petugas yang menangani surat itu juga menunjukkan gejala minor paparan ricin. Gejala-gejala itu sudah mereda.

Namun personel sipil di New York dan Washington yang berhubungan dengan surat tersebut tidak menunjukkan gejala paparan ricin.

Surat ke Washington dibuka oleh Mark Glaze, direktur Mayors Against Illegal Guns, satu kelompok yang dibentuk Bloomberg guna melobi pengetatan aturan kepemilikan senjata. Surat yang lainnya dibuka di Manhattan.

Keduanya berisi ancaman terhadap Bloomberg dan menyebut perdebatan tentang senjata, kata polisi dalam satu pernyataan.

Bloomberg tidak merasa terancam atau marah atas surat itu dan surat tersebut tidak mempengaruhi kinerjanya untuk mendorong pengetatan aturan kepemilikan senjata.

"Surat itu.... jelas mengacu pada upaya anti-senjata, tapi ada 12.000 orang yang akan terbunuh tahun ini dengan pistol dan 19.000 yang akan bunuh diri menggunakan pistol, dan kami tidak akan meninggalkan upaya ini," kata dia dalam rilis yang dikeluarkan oleh kantornya.

Ricin adalah racun mematikan yang secara alami ditemukan dalam biji jarak. Namun perlu usaha khusus untuk mengubahnya menjadi senjata biologi.

Ricin dalam jumlah kecil saja bisa menyebabkan kematian dalam 36 sampai 72 jam setelah paparan. Sementara penangkalnya belum diketahui.




Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013