Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan dua kejadian badai tropis yang membentuk daerah tekanan rendah telah menganggu cuaca di sebagian besar wilayah Riau.

"Yang terparah itu badai tropis atau daerah tekanan rendah yang terjadi di Australia dimana menyebabkan terjadinya pembelokan angin yang lumayan signifikan di atas permukaan Riau," kata Analis BMKG Pekanbaru, Warih Budi Lestari, di hubungi per telepon di Pekanbaru, Rabu malam.

Sementara badai tropis lainnya yang terdapat di Filipina berdekatan dengan Kalimantan atau tepatnya bagian utara Riau, demikian Warih, juga menganggu namun tidak separah daerah tekanan rendah yang terbentuk di Australia.

Untuk daerah tekanan rendah Australia yang telah terjadi sejak tiga hari terakhir, kata dia, sudah mulai berkurang namun dampaknya masih cukup signifikan mengingat terus terjadinya pembelokan angin yang menyebabkan curah hujan di wilayah Riau dan sekitarnya cukup tinggi.

Sementara untuk kemunculan badai tropis Filipina, kata Warih, baru terjadi atau kemunculannya tampak sejak pagi tadi.

"Diperkirakan, untuk badai tropis Filipina akan bertahan atau aktif hingga tanggal 22 Februari mendatang," katanya.

Dengan demikian, kata dia, maka gangguan cuaca di Riau diperkirakan akan berlangsung hingga dua hari kedepan.

"Jika terjadi pembelokan angin yang signifikan, maka kemungkinan hujan dengan intensitas cukup deras akan melanda sebagian besar wilayah Riau," katanya.

Dia mengatakan, potensi hujan berlaku untuk seluruh wilayah Riau, namun untuk Riau bagian barat seperti Kabupaten Kampar dan Riau bagian tengah yakni Kota Pekanbaru akan berpotensi dilanda hujan berintensitas cukup tinggi. Fazar Muhardi

 (KR-FZR)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013