Medan (ANTARA News) - Banjir bandang yang melanda tiga desa di Kecamatan Naga Juang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara merenggut tiga korban jiwa.

Ketiga korban terdiri atas Annum boru Regar (45), Yusuf Nasution (11) dan Gio Nasution (3) penduduk Desa Tambiski, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Risfan Juliardi dihubungi Antara dari Medan, Sabtu.

Ia mengatakan, banjir yang merenggut kiorban jiwa akibat meluapnya Sungai Sigaja di daerah tersebut.

Peristiwa banjir tersebut, terjadi Rabu (13/2) sekitar pukul 17.00 WIB, saat itu terjadi hujan deras secara terus menerus, mengakibatkan Sungai Sigaja tiba-tiba meluap dan merendam tiga desa, yani Desa Tambiski, Desa Humbang dan Desa Tarutung.

Saat terjadinya banjir tersebut, menurut dia, ketinggian air hampir mencapai empat meter, membuat ratusan penduduk ketakutan dan terpaksa menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

"Sebahagian warga mengungsi ke rumah jiran dan kantor Camat Naga Juang yang tidak berapa jauh dari lokasi kejadian," ujar Risfan.

Dia mengatakan, penyebab banjir tersebut, kayu-kayu berukuran besar yang sudah lapuk terlihat tersangkut di Sungai Sigaja, sehingga debit air menjadi tinggi dan akhirnya meluap ke desa.

"Banjir merendam sejumlah perkampungan penduduk itu, berlangsung selama dua hari dan aktivitas perekonomian warga juga ikut terganggu," ucap dia.

Lebih lanjut Risfan mengatakan, akibat banjir yang terjadi di tiga desa tersebut. Pada Kamis dan Jumat (14-15 Februari) masyarakat masih banyak yang meninggalkan rumah mereka dan menumpang ke rumah famili dan tetangga.

Selain itu, jelasnya, sebagian warga mengungsi ke desa lain, yakni Desa Sayur Matua, Banua Simanosor, Simanondong dan desa lainnya.

"Saat ini sebagian warga yang rumahnya terendam banjir, masih berjaga-jaga untuk mengantisifasi terjadinnya banjir susulan. Dan cuaca di daerah tersebut juga tidak menentu, kadang-kadang mendung dan cerah," kata Risfan.

(M034/I006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013