Saya berharap, dalam waktu enam bulan, pembangunan penambahan jalur dapat terselesaikan hingga lebarnya menjadi 45 meter, agar pesawat berbadan besar bisa mendarat,"
Silangit, Sumut (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan meminta agar berbagai fasilitas di bandara Silangit Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara segera dibenahi, sehingga target menjadi bandara international bisa terpenuhi secepatnya.

"Saya berharap, dalam waktu enam bulan, pembangunan penambahan jalur dapat terselesaikan hingga lebarnya menjadi 45 meter, agar pesawat berbadan besar bisa mendarat," kata Dahlan Iskan di Silangit, Jumat, saat acara penyerahan pengelolaan operasional Bandara Silangit dari Kementerian Perhubungan kepada PT Angkasa Pura II.

Pihak Angkasa Pura II, kata dia, perlu memperpanjang landasan pacu (runway) pesawat, serta membangun cargo, terminal dan fasilitas lainnya, sehingga bandara dimaksud dapat berfungsi secara maksimal dalam mendongkrak kemajuan industri pariwisata di kawasan Danau Toba.

Selain itu, lanjutnya, perlu membangun pagar bandara dan tempat pengisian bahan bakar serta melengkapi teknologi komunikasi, agar tidak ada alasan bagi pesawat yang hendak mendarat, meski dalam kondisi cuaca yang bagaimana pun juga.

Memang, kata Dahlan, cukup berat bagi pihak Angkasa Pura II untuk mewujudkannya, namun perlu diingat tujuan BUMN adalah untuk melaksanakan percepatan pembangunan, selain mencari laba dan keuntungan.

Ia mengaku, perlu adanya berbagai penyesuaian aturan untuk mempercepat proses pembangunan bandara tersebut hingga bisa bertaraf internasional, dan seandainya terdapat peraturan yang menghambat, tentunya harus melalui proses perubahan untuk penyempurnaannya.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara, Hery Bhakti S Gumay menyebutkan, saat ini bandara Silangit merupakan bandara kelas 4 dan merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Perhubungan.

Menurutnya, landasan pacu (runway) yang dimiliki bandara tersebut masih sepanjang 2.400 meter dengan lebar 30 meter dan baru mampu didarati pesawat jenis Boeing 737 seri 500.

Herry mengaku, arus penumpang di bandara yang berjarak sekitar 260 kilometer dari Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara itu menunjukkan tren yang meningkat setiap tahunnya.

"Pada tahun 2010 jumlah penumpang sekitar 3.500 dan pada 2011 ada 6.000 penumpang serta pada 2012 menjadi sekitar 7.000 penumpang," ujarnya.
(KR-JRD)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013