Yogyakarta (ANTARA News) - Sekitar 300 perajin tenun lidi di Dusun Giren, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kehilangan mata pencaharian akibat gempa bumi 27 Mei lalu. "Kini mereka menganggur, dan meskipun sebagian besar dari mereka adalah kaum perempuan serta siswa SD, tetapi selama ini mereka ikut berperan dalam menghidupkan nadi perekonomian di desanya," kata Eko Rudiyanto (34), pemilik usaha industri rumah tangga "Nuansa Biru" yang memproduksi barang kerajinan tenun lidi, Sabtu. Akibat gempa yang menghancurkan hampir seluruh mesin tenun lidi, aktivitas home industry yang mempekerjakan ratusan warga Desa Sidomulyo dan desa-desa sekitarnya itu berhenti total. Nilai kerugian karena kerusakan hampir seluruh mesin produksi saja sudah ratusan juta rupiah, belum termasuk kerugian karena kerusakan sarana kerja lain, ujar dia. Menurut Eko, ratusan perajin yang rata-rata berpenghasilan Rp15.000 per hari tersebut sangat berharap usaha tenun lidi di desanya bangkit kembali, sehingga mata pencaharian mereka bisa tertolong. Ia sudah mengupayakan untuk menghidupkan kembali usaha kerajinan yang telah empat tahun digelutinya itu, dengan mengajukan proposal ke pemerintah guna memperoleh bantuan pinjaman modal usaha. Selain itu, ia juga mulai menggalang kebersamaan dengan rekan-rekan bisnisnya, dan diharapkan pada 26 Juni nanti usahanya bisa mulai berproduksi kembali. Selama ini, "Nuansa Biru" di Desa Sidomulyo, Bantul memproduksi barang kerajinan tenun lidi antara lain boks, tempat CD, telapak meja dan hiasan untuk dekorasi tersebut, omsetnya Rp300 juta lebih per bulan. Bahan baku diperoleh dari beberapa daerah di Jawa Barat, sedangkan pemasarannya dilakukan ke berbagai buyer di Solo, Semarang dan Surabaya, yang kemudian diekspor ke beberapa negara. Kata dia, selama ini setiap perajin menyetorkan barang kerajinan tenun lidi yang dihasilkannya setiap dua hari sekali. Pendapatan perajin rata-rata Rp15.000 per hari, yang dibayarkan seminggu sekali. Untuk menghidupkan kembali usaha kerajinan "Nuansa Biru" di Desa Sidomulyo, Eko Rudiyanto akan segera membangun kembali tempat kerja yang terbuat dari bambu di desa itu, karena para perajin sudah ingin bekerja kembali. "Tempat kerja akan kami buat teduh dengan bangunan dari bambu yang tahan guncangan gempa," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006