Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok, meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melaksanakan pengerukan saluran air baik sungai maupun kali untuk mengantisipasi banjir.

Ahok menyebutkan bahwa terdapat sisa dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta di Dinas PU sebesar Rp60 miliar.

"Dana tidak terduga PU Rp139 miliar dan dapat Rp60 miliar dari APBD perubahan, dan ada sisa Rp60 miliar, itu ke mana?," kata Ahok saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Kamis.

Menurutnya, sisa dana tersebut bisa digunakan untuk melakukan pengerukan agar daya tampung dari saluran air, sungai dan kali tersebut bisa lebih besar. "Biar bisa hadapi banjir, minimal bisa menampung sementara dan kalaupun banjir airnya cepat turun," katanya.

Selain itu, Pemprov DKI juga akan menyediakan alat besar yang ditempatkan di pintu air untuk siaga mengangkut sampah serta endapan di sungai yang bisa menghambat aliran air.

"Kita musti tambah alat besar, jadi musti kita keruk terus," katanya.

Setelah alat besar tersebut tersedia, Ahok mengatakan akan mengganti sistem pengangkutan sampah yang selama ini dilakukan.

Menurutnya, sistem selama ini berbasis volume sampah yang dikeruk, sehingga kali tidak sepenuhnya bersih. "Pembersihan sampah di sungai-sungai itu dihitung per unit jadinya mindahin berapa ton sampah," katanya.

(Dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012