Banjarmasin (ANTARA) - Sungai Alayung yang berada di kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara yang sebelumnya ditumbuhi semak belukar dan gulma sungai termasuk menyempit lantaran adanya tanaman rumbia benar-benar bagaikan sungai yang mati.

Sungai tersebut nyaris tak berfungsi lagi sebagai sebuah sungai yang seharusnya menjadi drainase dan sarana transportasi seperti untuk perahu, karena pumput atau tertutup gulma.

Kondisi demikian seakan tak seorang pun yang mau melirik keberadaan sungai yang menghubungkan Sungai Biuku atau Sungai Andai ke Sungai Awang tersebut.

Tetapi setelah sungai tersebut dipilih Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai salah satu dari 30 sungai yang dilombakan dalam pembersihan sungai yang disebut Lomba Maharagu Sungai Tahun 2022, maka lokasi itu menjadi terbuka.

Bukan hanya terbuka tetapi juga indah, lantaran di tepi sungai itu juga ditanami aneka pepohonan hijau, disiring, gulmanya sudah tak ada lagi, bahkan di mana mana terdapat fasilitas wisata seperti tempat minum atau cafe dan tempat selfie (swafoto).

Di sungai itu juga disediakan dermaga oleh penduduk setempat yang dikomandoi oleh pemangku sungai itu, hingga sungai Alayung bisa dilayari oleh jukung (sampan) ke hulu dan hilir bahkan belakangan menjadi lokasi wisata bagi penduduk sekitarnya.

Lomba Maharagu Sungai ini telah memunculkan objek wisata baru, setidaknya skala kecil. Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Banjarmasin Dwi Naniek M selaku panitia penyelenggara Lomba Maharagu Sungai mengatakan kegiatan lomba itu telah melahirkan semangat di kalangan masyarakat untuk mengubah mindset terhadap sungai, bahkan melahirkan pula hasil kreasi dan kerja keras dari masyarakat yang wilayahnya termasuk objek Lomba Maharagu Sungai tersebut.

Ada beberapa sungai yang sebelumnya kotor dan jelek berubah menjadi sebuah sungai yang bersih, indah, serta memiliki wisata bermain khususnya anak-anak, selain Sungai Alayung juga Sungai Terusan Banyiur, Kelurahan Alalak Tengah, Kecamatan Banjarmasin Tengah.

Di Sungai Terusan Banyiur, walau sungainya agak kecil tetapi oleh penduduk setempat yang dimotori pemangku sungai serta dibantu pihak kelurahan sudah berubah drastis menjadi tempat bermain.

Lantaran oleh penduduk setempat kiri kanan sungai sudah ditanami aneka tanaman hias serta tanaman penghijauan, sampahnya sudah tak terlihat di sungai tersebut, dan airnya walau mengalir tetapi relatif sudah bersih atau tidak keruh.

Sekarang sungai yang mengalir di tengah pemukiman kompleks AMD tersebut sudah tiap hari dijadikan tempat bermain oleh anak-anak, selain mandi mandi atau main air juga sudah tersedia perahu karet untuk susur sungai.

Menurut Lurah setempat, Ari, kawasan tersebut akan lebih dibenahi menjadi pusat wisata skala kota, fasilitas akan ditambah, termasuk perahu karet, dan fasilitas bermain lainnya termasuk lokasi untuk swafoto atau selfi. Rencananya, di lokasi ini juga akan menjadi wahana waterboom gratis.

Berdasarkan catatan, sungai yang tadinya kotor menjadi indah setelah Lomba Maharagu Sungai ini adalah Sungai Gardu, Sungai Guring, Sungai Kuin, Sungai Pekapuran, serta Sungai Tatah Cina.

DPRD Kota Banjarmasin juga mengapresiasi kegiatan Lomba Maharagu Sungai ini. Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Hilyah Aulia berharap lomba yang sudah tujuh kali dilaksanakan mampu menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya menjaga kebersihan sungai.

Partisipasi warga dalam kegiatan ini sangat dibutuhkan mengingat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan DLH memiliki keterbatasan baik tenaga maupun pendanaan dalam menjaga kebersihan sungai maupun sampah.

Menyadari keterbatasan ini, maka perlunya upaya untuk terus mengedukasi masyarakat akan betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan maupun kebersihan sungai dari berbagai pencemaran lingkungan.

Lomba Maharagu Sungai digelar Pemkot Banjarmasin melalui DLH dimulai Sabtu tanggal 21 Mei 2022, dan panitia menyediakan hadiah berupa uang yang besarannya Rp10.000.000 bagi pemangku sungai yang dinyatakan juara I, sedangkan juara II mendapat Rp 9.000.000 dan juara III memperoleh Rp8.000.000.

Selain itu juga diberikan kepada juara harapan I sebesar Rp 5.500.000, harapan II Rp 5.000.000, dan harapan III sebesar Rp 4.500.000, serta piagam dan tropi.

Untuk tahapan lomba tersebut dimulai dengan rapat pendahuluan di kantor Pemkot Banjarmasin yang menghadirkan penyelenggara dalam hal ini Dinas LH, tim dewan juri, serta para pendamping yang tugasnya menjembatani antara pemangku sungai yang ikut lomba dengan para dewan juri.

Rapat untuk menyepakati sungai mana saja yang dilombakan, dan ukuran panjang dan lebar sungai yang dilombakan, serta penentuan para pemangku yang akan terlibat dalam lomba tersebut.

Kemudian rapat kedua sebelum lomba, menghadirkan para pemangku, pendamping, penyelanggara dan dewan juri, kemudian dilanjutkan penilaian tahap pertama lima dewan juri beserta panitia dari DLH mengunjungi satu persatu sungai yang dilombakan.

Sekarang sudah selesai pula penilaian tahap kedua, dan nanti mulai akhir Agustus dilanjutkan penilaian tahap ketiga atau terakhir untuk menentukan juara yang akan diumumkan pada Hari Jadi Kota Banjarmasin, 24 September 2022.

Semua pihak tentu berharap pemeliharaan sungai oleh masyarakat dapat berlanjut meski perlombaan telah usai. Artinya,sungai menjadi bersih bukan hanya ketika lomba dan akan kotor lagi seusai lomba. Tentu saja sungai yang bersih dan indah itu diharapkan bisa terus terjadi sepanjang masa. Jadi, yang harus dituju adalah mewujudkan sikap masyarakat untuk mencintai sungai dan lingkungannya.

Masyarakat diharapkan tidak lagi menganggap sungai sebagai bak sampah tetapi menjadikan sungai sebagai urat nadi kehidupan, sebagai lingkungan yang indah, penyedia air bersih, alat transportasi, dan drainase.  Hal yang tidak kalah penting adalah menjadikan sungai sebagai magnet ekonomi masyarakat apabila dikelola sebagai objek wisata lokal.

Baca juga: "Sungai Martapura Bungas" mimpi Banjarmasin wisata dunia
Baca juga: Pemkot Banjarmasin operasikan pusat daur ulang sampah sungai pada 2022
Baca juga: Sungai Biuku Banjarmasin disiapkan jadi objek wisata alamiah

 

Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022