Kendari (ANTARA) - Kontingen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menampilkan kostum Raja Buton pada pembukaan Ethno Carnival Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) I Perguruan Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat.

Dalam rilis IAIN Kendari yang diterima di Kendari, Kamis, disebutkan pada kegiatan yang diikuti oleh 61 PTKN dan sekitar 1.500 orang peserta dari seluruh Indonesia, IAIN Kendari menampilkan kostum Ethno Carnival bertema raja Buton pertama, yakni Raja Wa Kaa Kaa.

Rektor IAIN Kendari Prof Dr Faizah Binti Awad yang menghadiri kegiatan pembukaan tersebut, memberikan semangat kepada atlet untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya pada ajang Pesona PTKN. Dia berharap, kontingen IAIN Kendari dapat membawa pulang medali.

Baca juga: IAIN Kendari buka pendaftaran beasiswa sarjana internasional

“Saya berharap atlet kami terus bersemangat, percaya diri dan memberikan yang terbaik sesuai kemampuan yang dimiliki. Pembinaan dan latihan yang dijalani selama ini menjadi modal besar untuk menghadapi peserta lain. Tugas para atlet hanya berjuang, jika berhasil mendapat juara itu sebagai bonus dari perjuangan,” ucapnya.

Pada hari pertama pertandingan, rektor bersama wakil rektor dan official menyaksikan dan mendampingi mahasiswa di beberapa lokasi lomba sebagai bentuk dukungan kepada para atlet.

Sejauh ini IAIN Kendari belum memperoleh medali dari empat cabang yang telah dipertandingkan. Meskipun demikian, para atlet tetap memegang komitmen untuk berjuang dan memberikan penampilan terbaiknya pada seluruh cabang yang diikuti.

Terkait Kostum Raja Buton Wa Kaa Kaa yang diangkat oleh IAIN Kendari, karena memiliki keunikan. Menurut sejarah, Raja Wa Kaa Kaa merupakan raja perempuan pertama di Kerajaan Buton yang sangat cantik dan memiliki kecerdasan, bijaksana, berani, dan tangguh.

Karena sifatnya itu, Wa Kaa Kaa diangkat sebagai raja oleh para pemuka adat. Dia memerintah di Kerajaan Buton pada abad ke-13 Masehi selama kurang lebih 34 tahun. Kerajaan Buton atau Kerajaan Wolio yang berpusat di Kota Baubau Sulawesi Tenggara kini dikenal masyarakat luas sebagai salah satu khazanah budaya Nusantara.

Baca juga: Ratusan mahasiswa IAIN Kendari dibantu beasiswa Pemkab Bombana

Karakter Raja Wa Kaa Kaa diperagakan oleh mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari Andi Nurcahayati. Kostum bernuansa merah yang dikenakan memiliki tinggi dua meter dan berat sekitar 15 kilogram, bernuansa warna merah menyala untuk menarik perhatian penonton.

Andi Nurcahayati tampil di barisan paling akhir menyempatkan diri menyampaikan salam dari masyarakat Sulawesi Tenggara kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, para rektor dan tamu undangan lainnya yang hadir pada perhelatan akbar tersebut.

Parade Ethno Carnival merupakan wadah bagi kontingen untuk memperkenalkan budaya dan etnis dari daerah masing-masing yang menambah semaraknya upacara pembukaan kompetisi antar-mahasiswa ini. Selain Ethno Carnival, pembukaan Pesona juga diwarnai dengan pertunjukan drumband dari Krida Nusantara, parade bendera kontingen, pawai baju adat dan pengibaran bendera pesona oleh atlet berprestasi internasional.

Baca juga: IAIN Kendari tampilkan ragam seni budaya Sultra di PWN-PTK XV Sumsel

Baca juga: BNN Sultra canangkan IAIN Kendari jadi kampus bersih narkoba


Kontingen IAIN Kendari pada Pesona I PTKN berjumlah 43 orang terdiri atas Wakil Rektor III Dr H. Herman, M.Pd.I, official dan atlet.

IAIN Kendari mengikuti 14 jenis perlombaan yang diselenggarakan secara luar jaringan. Kontingen IAIN Kendari tiba di Bandung Minggu, 7 Agustus 2022 dan akan mengikuti kegiatan tersebut hingga ditutup pada Jum’at (18/8).

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022