Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington, Selandia Baru, belum bisa memastikan kepulangan tujuh awak kapal Korea Selatan asal Indonesia yang terluka akibat kapal mereka terbakar di Samudera Selatan, Rabu (11/1) lalu.

"Hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pihak-pihak apakah akan dipulangkan ke Tanah Air. Tetapi yang paling penting, tujuh awak kapal tersebut akan diterbangkan secepatnya ke Selandia Baru," kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Wellington, Selandia Baru, Gufron Hariyanto, melalui surat elektroniknya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Tujuh WNI yang merupakan awak kapal Korea Selatan berhasil dievakuasi dan sedang mendapat perawatan di rumah sakit kapal riset Amerika Serikat , Nathanie B Palmer.

Gufron menjelaskan kondisi empat awak kapal yakni Hartoyo, Ferilando Alfonso, Maryanto dan Victor Sopacua dalam keadaan selamat.

Sedangkan tiga lainnya yang mengalami luka bakar yakni Jant Je Sopacua yang mengalami luka bakar berat, kemudian Sutrisno dan Domssi Sitaniapessy luka bakar ringan.

"KBRI sedang fokus untuk mengetahui secara pasti kondisi dan keadaan yang dialami oleh WNI itu," jelas Gufron.

Tujuh WNI beserta awak kapal lainnya akan dibawa ke pusat riset Amerika McMurdo yang terletak Pulau Ross, Antartika, untuk penanganan lebih lanjut. Baru sepekan kemudian, akan diterbangkan ke Selandia Baru.

Dia juga mengatakan KBRI melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk mengetahui asal daerah mereka.

"Perkembangan berikutnya, akan kami sampaikan secepatnya," tambah Gufron.

Kapal penangkap ikan Korea Selatan Jeong Woo 2 mengalami terbakar di kawasan Laut Ross yang berjarak 3.704 kilometer di tenggara Selandia Baru, Rabu.

Tujuh dari 40 awak kapal Jeong Woo 2 merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Tiga awak kapal dinyatakan tewas dalam peristiwa kebakaran kapal itu.

(I025)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012