Jakarta (ANTARA News) - Meski mengalami penurunan yang signifikan beberapa hari lalu, kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sekarang masih lebih baik dibandingkan dengan indeks harga saham di bursa Asia, seperti Singapura dan Hong Kong.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/9), berkaitan dengan lesunya kinerja bursa saham global akibat sentimen negatif krisis utang Eropa.

Menurut Nurhaida, jika dibandingkan dengan koreksi pasar modal di Singapura dan Hong Kong sejak awal tahun ini, maka penurunan IHSG relatif jauh lebih kecil.

"Indeks bursa Singapura (Straits Times) telah mengalami koreksi sebesar 16 persen, indeks bursa Hong Kong (Hang Seng) sebesar 24%, sementara IHSG baru mencapai 11 persen," tukasnya.

Penurunan IHSG kali ini, lanjut Nurhaida, lebih dipengaruhi faktor eksternal, sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

"Bapepam-LK terus berupaya melakukan monitoring dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.

Nurhaida juga menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memantau kondisi bursa dan siap mengambil langkah-langkah yang tepat apabila terjadi penurunan yang signifikan terhadap IHSG.

"Kami terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan `market` dan kondisi bursa regional, sehingga dapat mengetahui kondisi pasar modal kita," tukasnya.

Pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (27/9), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup naik 4,3 persen ke level 3.458,82. Sedangkan indeks LQ45 ditutup melesat 5,03 persen ke level 603,04.

(KR-IAZ)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011