Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat menerima sertifikat kekayaan intelektual komunal dari Kemenkumham RI untuk alat musik tradisional saluang panjang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, Harry Trisna di Padang Aro, Kamis, mengatakan, saluang panjang telah didokumentasikan dan diarsipkan dalam pusat data nasional kekayaan intelektual komunal Indonesia.

"Sertifikat merupakan bentuk perlindungan pemerintah terhadap ekspresi budaya tradisional," ujarnya.

Sertifikat tersebut diserahkan oleh Inspektur Jenderal yang sekaligus Pelaksana tugas Dirjen Kekayaan Intelektual Razilu Inspektur kepada Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi.

Saluang panjang, katanya dulunya merupakan hiburan bagi penggembala ternak dan bertani.

Baca juga: Menkominfo dorong pemanfaatan digital untuk kenalkan musik tradisional

Baca juga: Kemendikbudristek gelar Festival Musik Tradisi Indonesia


Di sela sela menggembalakan ternak nenek moyang kita menemukan sebuah bambu di tempat gembalaan ternaknya dan membuat tempat peniup bambu tersebut tersebut.

Seiring berjalannya waktu saat menggembalakan ternak nenek moyang melubangi saluang yang telah dibuat tempat tiupnya tadi dengan menggunakan api rokok dan menghasilkan tiga buah lubang yang bernada.

Berangkat dari kreativitas masyarakat, saluang panjang ini kemudian berubah menjadi instrumen musik meskipun dengan mode yang sama dengan saluang biasanya.

Dia menjelaskan, memainkan saluang panjang ini memiliki karakteristik tersendiri berbeda dari segi bentuk, ukuran, jumlah lubang nada, tangga nada, dan cara memainkannya.

Saluang panjang mempunyai tiga buah lobang nada dan akan menghasilkan empat tingkatan nada serta memiliki empat jenis warna bunyi sesuai dengan tingkatan oktafnya.

Bentuk alat musik tradisi ini juga beragam, ada yang memiliki ruas dan ada pula yang tidak memiliki ruas, tetapi memiliki reed sebagai penghasil bunyi dengan menggunakan daun tebu atau daun kelapa jadi, sumber penghasil bunyinya lebih mirip dengan Suling Sunda.

Dia menambahkan, penggunaan saluang panjang pada masa sekarang adalah sudah mulai berkembang baik sebagai pengiring musik Randai maupun syukuran panen petani yang berhasil.

Baca juga: Tim tari dan musik tradisional Indonesia tampil di Prancis

Baca juga: Indonesia tampilkan seni tradisional di kampus Hongaria




 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022