Mataram (ANTARA) - Sastrawan yang juga pendiri Komunitas Akar Pohon Kiki Sulistyo mengatakan perhatian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap sastra sejauh ini masih minim, meskipun ada beberapa kegiatan program literasi yang telah dilaksanakan.

"Ada perbedaan perspektif dalam pelaksanaan program literasi antara pemerintah dengan pegiat komunitas," kata Kiki Sulistyo, saat diskusi di halaman belakang LKBN ANTARA Biro NTB di Mataram, Rabu.

Ia berharap kepada pemerintah supaya program literasi yang dilaksanakan itu dikolaborasikan dan disinergikan dengan praktisi, sehingga karya sastra di NTB bisa lebih berkembang dan maju.

"Perspektifnya program literasi yang dilaksanakan harus disinergikan bersama," katanya.

Disinggung terkait dengan perkembangan komunitas sastra saat ini, ia mengatakan bahwa dengan adanya kemajuan teknologi media sosial bisa memberikan kemudahan untuk menyebarluaskan karya sastra yang dibuat. Sehingga para generasi muda itu harus bisa memanfaatkan digitalisasi yang saat ini mulai berkembang untuk membuat karya sastra.

"Teknologi ini bisa menjadi peluang bagi kita untuk lebih mudah dalam membuat karya sastra," katanya.

Menurutnya, pegiat sastra di NTB saat ini masih belum begitu banyak, namun masih ada yang serius untuk membuat karya sastra. Hanya saja, yang menjadi kendala saat ini adalah sarana penunjang atau ruang untuk berkarya yang masih belum memadai.

"Kita berharap supaya dinas terkait bisa menyiapkan sarana penunjang supaya pegiat sastra itu tumbuh dan berkembang," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022