Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) mempertimbangkan Bali dan Manado menjadi tuan rumah salah satu seri Piala Dunia 2022 yang dijadwalkan pada September mendatang.

Ketua Umum PP FPTI Yenny Wahid mengatakan pihaknya masih harus meninjau persiapan fisik di dua lokasi itu sebelum memutuskan kota mana yang layak menggelar ajang tersebut.

“Antara Bali dan Manado. Kami akan update lagi pekan depan karena kami harus melihat kesiapan fisiknya,” ungkap Yenny di sela Rapat Kerja Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Kamis.

Piala Dunia Panjat Tebing 2022 terdiri dari 13 seri. Indonesia sebetulnya telah masuk dalam kalender IFSC untuk tahun 2022 dan mendapat kesempatan menjadi tuan rumah seri ke-12 dengan mempertandingkan nomor lead dan speed. 

Baca juga: FPTI siap sukseskan IFSC World Cup 2022 di Bali 

Dalam laman resmi IFSC, kejuaraan tersebut dijadwalkan pada 24-26 September di Bali.

Namun, Yenny mengatakan jadwal tersebut bisa saja berubah, tergantung situasi dan kebijakan terkait pandemi COVID-19 di Indonesia

Sebagai catatan, Indonesia semula dijadwalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing pada Oktober 2021.

Namun, seri penutup yang sedianya digelar di Jakarta itu terpaksa dibatalkan karena adanya kebijakan karantina 10 hari.

Yenny pun berharap pemerintah dapat memberikan diskresi atau kelonggaran masa karantina sehingga Indonesia tidak akan lagi kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan internasional.

Piala Dunia Panjat Tebing 2022 menjadi ajang yang penting sebagai salah satu jalan menuju Olimpiade Paris 2024. 

Baca juga: Federasi Panjat Tebing Internasional puji kualitas atlet Indonesia 
Baca juga: Yenny Wahid minta atlet panjat tebing nasional perbaiki catatan waktu 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2022