Harga CPO tanggal 18 Januari misalnya sudah Rp14.805 per kg dan tercatat sebagai harga paling tinggi hingga pertengahan Januari 2022
Medan (ANTARA) - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) diprediksi masih bertahan mahal, minimal hingga Maret 2022, didorong permintaan yang semakin tinggi di pasar internasional.

"Harga CPO tanggal 18 Januari misalnya sudah Rp14.805 per kg dan tercatat sebagai harga paling tinggi hingga pertengahan Januari 2022," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumatera Utara, Darma Sucipto di Medan, Selasa.

Harga rata-rata CPO pada 2021 sebesar Rp11.753 per kg dengan paling tinggi terjadi pada 3 November mencapai Rp14.893 per kg

Harga CPO yang naik didorong permintaan yang terus meningkat baik dari dalam dan luar negeri.

Permintaan dalam negeri, kata dia, meningkat akibat adanya program biodiesel B30 yang terus berkembang. Sementara permintaan yang meningkat dari luar negeri juga didorong berkembangnya industri hilir di berbagai negara.

Baca juga: Harga CPO Jambi naik Rp974, dekati Rp13.000 per kilogram

"Harga CPO semakin menguat dampak faktor adanya kekhawatiran pasokan CPO dari negara produsen khususnya Indonesia yang semakin terbatas. Akibat khawatir itu, importir membeli lebih banyak CPO sehingga mendorong kenaikan harga," katanya.

Kenaikan harga CPO juga didorong masih sedikitnya produksi karena musim treek. "Laju permintaan konsumen yang lebih cepat dari pasokan mendorong kenaikan harga," katanya.

Permintaan dari pasar luar negeri diprediksi semakin meningkat dengan adanya rencana India menurunkan bea masuk CPO dan adanya rencana Indonesia menerapkan B40.

Darma Sucipto menyebutkan kenaikan harga CPO yang terjadi sejak tahun 2020 hingga awal 2022 menjadi sejarah perdagangan komoditas itu.

Biasanya, kata dia, lonjakan harga berlangsung paling lama 3- 6 bulan.

Baca juga: Bungaran Saragih: Prospek minyak sawit semakin cemerlang menuju 2045







 
 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022