Kondisi terparah sebagaimana kebiasaan tahun-tahun sebelumnya terjadi pada bulan delapan (Agustus).
Pamekasan (ANTARA News) - Sebagian warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kini mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan memasak.

"Sumber air sumur soalnya makin kecil, bahkan ada yang sudah mengering," kata warga Desa Tlanakan, Pamekasan, Zuhri, Jumat.

Untuk mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan memasak, Zuhri dan keluarganya terpaksa mengambil air di sumur warga lainnya yang jaraknya sangat jauh.

Bahkan, kata dia, ada sebagian warga yang terpaksa membeli dengan menggunakan angkutan mobil ke desa tetangga.

"Kalau pagi hari, di sini banyak orang yang antri untuk mendapatkan air bersih," kata Zuhri menjelaskan.

Hanya saja, kata dia, persoalan kekurangan air bersih yang terjadi di desanya itu tidak terlalu parah, karena baru memasuki musim kemarau.

"Kondisi terparah sebagaimana kebiasaan tahun-tahun sebelumnya terjadi pada bulan delapan (Agustus). Sekarang masih ada sumur warga yang ada airnya," ucapnya.

Memasuki bulan Agustus, hampir semua sumur milik warga yang ada di desa ini kering, sehingga warga terpaksa membeli untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Baik untuk mandi maupun untuk memenuhi kebutuhan memasak.

Kesulitian air bersih memasuki musim kemarau ini juga mulai dialami warga Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Memasuki musim kemarau ini, sebagian warga yang tidak memiliki sumur, kini mulai mencuri dan mandi dengan menggunakan air laut, karena khawatir persediaan air mereka tidak cukup.

Warga setempat, Zaini menuturkan, kekurangan air bersih pada musim kemarau sudah terbiasa di desanya sejak puluhan tahun lalu.

"Di sini soalnya tidak ada sumber air yang besar. Sumur milik warga tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air," katanya menjelaskan.

Menurut Plt Direktur PDAM Pamekasan Nur Djaman, Dusun Kotasek di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan ini memang merupakan salah satu dusun yang terdata rawan kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba.

"Dusun Kotasek, Desa Tlanakan dan Desa Tlesah, memang masuk dalam catatan kami sebagai desa yang sangat rawan air bersih," kata Nur Djaman menjelaskan.

Hanya saja, kata dia, sampai saat ini pihaknya belum menyalurkan bantuan ke tiga desa yang mulai rawan air bersih tersebut, karena belum ada permohonan dari pemkab maupun aparat desa setempat.

"Sebab bantuan air besih yang kami salurkan itu kan atas permohonan. Mungkin kondisinya di sana belum parah. Artinya persediaan air masih ada, walaupun lokasinya agak jauh," kata Nur Djaman menjelaskan.
(T.KR-ZIZ)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011