Bandung (ANTARA) - Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Cirebon berdiri di dua lokasi, yaitu di Kampus Arjawinangun dan Kampus Watubelah, dan untuk Kampus Arjawinangun diproyeksikan akan menampung sekitar 10 ribu mahasiswa.

"Pembangunan Kampus Arjawinangun sejauh ini mengikuti rencana induk (masterplan) yang sudah disusun untuk berkapasitas sekitar 10 ribu mahasiswa," kata Ketua Program ITB Kampus Cirebon Dr Ir Iwan Kustiwan, dalam siaran pers Humas ITB, Minggu.

Adapun gedung yang sudah dibangun di Kampus Arjawinangun adalah Gedung Multifungsi A (digunakan untuk Program Studi Teknik Industri dan Perencanaan Wilayah dan Kota), Gedung Multifungsi B (digunakan untuk Program Studi Kriya dan TPB), dan sarana olah raga.

Iwan Kustiwan mengatakan terdapat tujuh program studi yang dibuka di ITB Kampus Cirebon di antaranya Kriya, Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Geofisika, Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, dan Oseanografi. Tetapi, aktivitas program studi tersebut masih berlangsung di Kampus Jatinangor untuk saat ini.

Baca juga: Kampus ITB Cirebon akan kembangkan 20 program studi

Baca juga: ITB akan miliki kampus di Cirebon, IPB di Sukabumi


Pelaksanaan perkuliahan perdana di ITB Cirebon rencananya akan berlangsung pada 17 Januari 2022 nanti.

Namun, untuk tahap awal proses perpindahan dan pelaksanaan kegiatan akademik Semester II-2021/2022 baru akan dilaksanakan untuk mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Industri, dan Kriya.

Kampus ITB Cirebon sendiri sudah berdiri sejak 2016 dan kampus tersebut merupakan kerja sama antara Kemenristekdikti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cirebon, dan pihak ITB sebagai pengembangan ITB Multikampus (Kampus Ganesha, Jatinangor, dan Cirebon) sekaligus pengembangan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama).

"Untuk semester 2 tahun akademik 2021/2022, mahasiswa yang akan belajar di Kampus Arjawinangun berasal dari Program Studi Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Kriya angkatan 2019 dan 2020," kata dia.

"Program Studi Teknik Geofisika dan Oseanografi akan mengikuti kegiatan akademik pada semester1 tahun akademik 2022/2023, sedangkan Program Studi Teknik Pertambangan dan Perminyak akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Perpindahan kegiatan akademik untuk 7 program studi tersebut dilakukan secara bertahap," lanjut Iwan.

Iwan menambahkan, rencana kepindahan kegiatan akademik bagi ketiga program studi tersebut dilaksanakan dalam pertimbangan infrastruktur dan sarana kampus yang sudah siap.

Selain itu, status PPKM di Cirebon sudah memasuki level aman, sedangkan penerapan protokol penanganan pandemi COVID-19 dirancang sesuai dengan kondisi Cirebon saat ini. Bentuk perkuliahan (daring, luring atau hibrida) diserahkan kepada program studi masing-masing.

Iwan berharap pengantar ini dapat membantu untuk mengembangkan program studi di Kampus Cirebon serta membantu siswa SMA untuk memilih program studi yang ada di sana.

Ketujuh program studi yang ditawarkan dapat mendukung masyarakat dalam segi ekonomi dan sosial.*

Baca juga: Jabar bangun kampus ITB di Cirebon-Bekasi

Baca juga: Untuk Melawan Terorisme, Perlu Pendidikan Karakter

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022