Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengungkap dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Kepulauan Riau mengalami kenaikan kasus per pekan dalam satu bulan.

Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adi Sasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, menyebut dua provinsi tersebut menyumbang kenaikan kasus nasional, dari 1.215 menjadi 1.409 kasus perpekan.

"Hal ini dikontribusikan oleh dua provinsi yang telah mengalami kenaikan kasus perpekan selama empat pekan berturut-turut. Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau," ujar Wiku.

Wiku menjelaskan di DKI Jakarta, kasus positif terus meningkat dari 212 menjadi 254, kemudian meningkat lagi menjadi 348 dan terakhir mencapai 526 kasus.

Baca juga: Satgas: WHO beri target COVID-19 selesai tahun depan

Baca juga: Satgas: 2021 jadi modal bangsa hadapi pandemi yang lebih dinamis


Sedangkan Kepulauan Riau meningkat cukup tajam dari yang awalnya hanya dua kasus, meningkat menjadi 93 kasus, meningkat lagi menjadi 140, dan terakhir mencapai 168 kasus.

Wiku menegaskan kenaikan kasus empat pekan berturut-turut di saat kasus di provinsi lainnya terus mengalami penurunan, serta kasus positif nasional yang rendah, menunjukkan alarm yang perlu untuk segera ditindaklanjuti.

Dia mengatakan kunci mencegah lonjakan kasus sesuai yang tertuang dalam rilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di masa lonjakan kedua di tengah keberadaan varian Delta, salah satunya adalah timing atau waktu yang tepat.

Menurut Wiku, lonjakan kasus hanya dapat dicegah dengan respons pengendalian kasus sedini mungkin.

"Kepada Gubernur DKI Jakarta dan Kepulauan Riau untuk menindaklanjuti hal ini dengan segera dalam dua pekan ke depan," ujar dia.

Selain itu Wiku memohon kepada Pemerintah Daerah untuk memastikan Satgas posko di fasilitas umum dan tingkat desa atau kelurahan telah dibentuk dan berfungsi seluruhnya, agar pengawasan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan maksimal.

Selanjutnya, mencegah kasus importasi yang sudah terlanjur masuk di suatu wilayah agar tidak menimbulkan lonjakan kasus akibat adanya transmisi, atau penularan di komunitas.

"Hal ini patut menjadi perhatian agar kita dapat memaksimalkan upaya pengendalian sesuai kondisi terkini di lapangan," ujar Wiku.*

Baca juga: Satgas: Indonesia berhasil pertahankan kasus turun meski ada Omicron

Baca juga: Wiku: Kedatangan pelaku perjalanan luar negeri naik dua bulan terakhir

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022