Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pertambangan emas PT J Resources Nusantara (JRN), anak perusahaan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), mengumumkan telah melakukan pelunasan fasilitas kredit sindikasi kepada PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Bank Shinhan Indonesia.

"Akhirnya setelah melewati beberapa proses, kami telah menyelesaikan fasilitas kredit sindikasi yang diberikan Bank BNI dan Bank Shinhan Indonesia. Kami berterima kasih kepada para kreditur dan supplier yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami selama ini," kata Direktur Utama PSAB  Edi Permadi melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Sehubungan dengan pelunasan fasilitas kredit sindikasi ini, hal-hal yang berkenaan dengan jaminan berdasarkan perjanjian Secured Facilities Agreement (SFA) akan ditindaklanjuti. “Pelunasan ini juga menjadi bukti komitmen kami untuk bangkit kembali dan menyambut tahun depan lebih baik ,” ujarnya. 

Sebagaimana diketahui pada 12 April 2019 JRN dan BNI meneken perjanjian kredit Secured Facilities Agreement (SFA) untuk beberapa fasilitas pinjaman dengan tenggat waktu berbeda.

PSAB mengatakan ke depan akan fokus mengembangkan dua aset penting perusahaan yakni Blok Bakan dan Blok Doup.

“Kedua blok ini merupakan selektif asset. Di Bakan kami masih optimis dengan greenfield eksplorasi. Meski sudah beroperasi produksi namun kegiatan eksplorasi tetap dilakukan di Bakan,” kata Edi.

Baca juga: J Resources siap lunasi Obligasi Tahap 5 Seri A senilai Rp335 miliar

Tambang Bakan yang dikelola anak usahanya, PT J Resources Bolaang Mongodow (PT JRBM), saat ini menjadi penyumbang produksi emas terbesar perseroan. Cadangan emas di tambang Bakan tercatat sebesar 611 koz, sementara sumber dayanya mencapai 1,036 koz. Dengan jumlah cadangan tersebut, dapat menambah umur tambang Bakan selama 5- 6 tahun. Kegiatan eksplorasi terus dilakukan dengan target mencapai tambahan cadangan sebesar 1 sampai 1,7 koz.

“Tambang Bakan memang agak spesial. Perseroan mendapat rezeki luar biasa. Sejak mulai produksi di tahun 2013, cadangan dan sumber dayanya terbilang kecil. Cadangan awal hanya 300 koz. Tetapi sampai sekarang cadangannya terus meningkat. Ini karena keberhasilan perseroan dalam melakukan kegiatan eksplorasi sehingga penemuan cadangan baru bisa menggantikan cadangan yang sudah ditambang,” kata Direktur PSAB Adi Maryono.

Adi menegaskan tidak banyak perusahaan tambang yang punya komitmen pada eksplorasi seperti PSAB. “Dari kegiatan eksplorasi yang saat ini sedang gencar dilakukan, perseroan menargetkan tambahan cadangan hingga 1 sampai 1,7 juta koz sehingga umur tambang Bakan akan bertambah 10 tahun lagi,” katanya. 

Sementara tambang Doup yang lokasinya tidak jauh dari tambang Bakan, sedang dalam tahapan konstruksi. Saat ini yang akan dieksploitasi baru 200 hektare dari luas keseluruhan area 4.000 hektare. Dari kegiatan eksplorasi yang masih terus dilakukan tersebut, ditargetkan akan ada penambahan cadangan 100 sampai 450 koz Au dengan kadar 0,8-1,0 g/ton.

Tambang yang lokasinya tidak jauh dari tambang Bakan ini juga merupakan salah satu aset penting perseroan. Tambang Doup dikelola PT Arafura Surya Alam (PT ASA) saat ini sedang dalam fase konstruksi dan ditargetkan pada kuartal IV tahun 2022 akan mulai berproduksi.

Baca juga: Ditopang SDM andal, J Resources optimalkan pengembangan aset


 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021