Kondisi sekarang dengan sembilan partai politik ideal dibanding dulu saat Orde Baru cuma tiga partai politik.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai sistem politik Indonesia mengalami kemajuan sejak era reformasi yang terjadi 20 tahun lalu.

Muhaimin menjelaskan kemajuan tersebut salah satunya terlihat pada seleksi alam yang dialami partai politik, yaitu alat ukur partai politik yang berhak eksis adalah saat mendapat dukungan kuat dari masyarakat.

"Kondisi sekarang dengan sembilan partai politik ideal dibanding dulu saat Orde Baru cuma tiga partai politik. Kenapa? Karena masyarakat kita memiliki latar belakang bermacam-macam, primordialitas kelompok masih tinggi tidak bisa disederhanakan dalam dua atau tiga partai politik saja," kata Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis.

Muhaimin saat membuka secara resmi Musyawarah Cabang DPC PKB se-Bangka Belitung secara virtual, Kamis, menjelaskan efektivitas demokrasi dapat terwujud jika partai politik mampu mengutus perwakilan yang akuntabel dan dapat dikendalikan oleh ideologi masing-masing partai.

Hal itu dinilainya sebagai kesempatan emas bagi PKB sebagai partai yang memiliki ideologi kuat, berkarakter nasionalis-religius serta tren elektabilitas yang terus naik.

“Kesempatan emas yang dimaksud adalah PKB punya kelengkapan syarat ideologi di antara partai-partai politik yang lain. Di sisi yang lain kita juga punya background nasionalisme yang kuat dan kokoh," ujarnya.

Muhaimin mengatakan kesempatan emas lainnya juga terbukti dari kiprah perjuangan PKB yang fleksibel dan mudah diterima semua kalangan.

Dia menjelaskan, kiprah perjuangan dengan model tersebut harus dipertahankan dan dikembangkan di tengah masyarakat.

Menurut dia, dengan latar belakang ideologi yang kuat serta kiprah perjuangan PKB yang masif dan mudah diterima semua kalangan, dirinya mendorong seluruh kader dan pengurus untuk mengajak masyarakat sebanyak mungkin untuk bergabung dengan PKB.

“Ajak masyarakat untuk bergabung dengan PKB, sampaikan kepada masyarakat jangan menyia-nyiakan hak pilih. Menyia-nyiakan hak pilih itu adalah ketika mereka memilih partai yang hampir bisa dipastikan tidak akan lolos (pemilu)," katanya pula.

Selain itu, Muhaimin juga mendorong kader dan pengurus PKB untuk terus menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat demi mewujudkan kemaslahatan umum.

Hal itu, menurut dia, karena PKB menjadi partai yang mewakili latar belakang keumatan dan keislaman mengakar kuat, sehingga harus bisa terus diingatkan kepada publik bahwa pada dasarnya PKB adalah partai Islam dengan jumlah pemilih terbesar.
Baca juga: PKB ajak parpol duduk bersama terkait 272 plt kepala daerah
Baca juga: PKB: Tingkat elektabilitas capres masih di bawah 30 persen


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021