Jakarta (ANTARA) - Masa tanggap darurat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru diperpanjang selama tujuh hari lagi, mulai Tanggal 18 hingga 24 Desember 2021 yang tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/549/427.12/2021.

"Kalau kemarin kami fokus pada pencarian dan evakuasi, saat ini fokus pada peningkatan kualitas pelayanan pengungsi," ujar Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kolonel inf Irwan Subekti dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat.

Irwan mengatakan petugas posko saat ini membuat sodetan dan tanggul untuk mengarahkan aliran sungai tertahan dari atas menuju ke Kebon Deli. Sebab sebelumnya aliran sungai melebar menuju Kampung Renteng maupun Sumber Wuluh dan tertahan di lokasi itu.

Kegiatan tersebut dilakukan atas pertimbangan tiga bulan ke depan masih ada kemungkinan curah hujan tinggi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Selain itu Irwan mengatakan lokasi relokasi untuk penduduk Kecamatan Pronojiwo sudah disiapkan di Oro-Oro Ombo, begitu juga di Kecamatan Candipuro disiapkan di Sumbermujur.

Petugas posko saat ini tengah melakukan pendekatan kepada Perhutani dan masyarakat yang menggarap lahan di wilayah relokasi, agar tidak menjadi masalah ketika melaksanakan pengerjaan infrastruktur.

Meski operasi pencarian korban hilang akibat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru telah resmi dihentikan, petugas posko tetap melakukan pencarian sambil mengerjakan infrastruktur.

"Belum ditemukan, saat ini masih terdata adalah sembilan orang masih dalam pencarian, tapi tidak ada fokus pada pencarian di titik-titik tertentu. Dan kami sambil melaksanakan sodetan pembenahan tanggul, kemudian juga melaksanakan pencarian di sekitar," ujar dia.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021