Jakarta (ANTARA) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nena Wea melepas Tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI yang dipimpin Suhatril untuk membantu penanganan dampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI berpengalaman dalam penanganan bencana dan sudah terjun ke banyak lokasi, di antaranya saat gempa Aceh, Palu, dan NTB.

Andi Gani dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengaku bangga atas kepedulian Tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI dalam situasi saat ini.

Di satu sisi, kata dia, gerakan buruh sedang berjuang keras mendapatkan upah minimum yang layak, tetapi saat terjadi bencana, Brigade Tanggap Bencana KSPSI langsung bergerak membantu penanganan dampak bencana ke lokasi.

"Buruh punya empati dan rasa peduli yang tinggi. Di saat berjuang soal upah minimum, buruh tetap membantu warga yang kesusahan akibat letusan Gunung Semeru," katanya.

Baca juga: AP I salurkan bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru

Andi Gani berharap, kehadiran Tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI bisa segera berkolaborasi dengan Basarnas, BNPB, Kementerian Sosial, TNI dan Polri untuk dapat mempermudah pengiriman bantuan ke lokasi kejadian.

KSPSI telah menyiapkan bantuan maksimal untuk para korban dengan mendirikan posko bantuan di wilayah Candipuro, Lumajang

Selain membantu evakuasi warga di lokasi bencana, Tim Brigade Tanggap bencana KSPSI juga akan menyerahkan ratusan paket sembako dari DPP KSPSI untuk warga yang terdampak letusan Gunung Semeru.

"Kami akan membantu mereka yang menjadi korban bencana secara maksimal," ucapnya.

Ketua Tim Brigade Tanggap Bencana KSPSI Suhatril mengatakan timnya akan bergerak secara optimal dan berkoordinasi secara langsung dalam membantu masyarakat yang menjadi korban letusan Gunung Semeru.

Baca juga: PMI andalkan Hagglund untuk evakuasi korban Semeru di medan berat
Baca juga: Anak-anak di tenda pengungsian Gunung Semeru dihibur Menteri PPPA
Baca juga: Ikatan Alumni Unair galang aksi peduli warga terdampak Semeru

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021