Trafik penerbangan akan meningkat, lalu akan ada alih teknologi dan keahlian,
Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan bahwa GMR Airports Consortium menjadi pemenang tender kemitraan strategis pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa, memaparkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis di Bandara Internasional Kualanamu.

“Kami memiliki kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis, antara lain memiliki pengalaman dan jaringan baik airport maupun maskapai sehingga Bandara Internasional Kualanamu nantinya akan menjadi bagian jaringan tersebut dan bersinergi dalam pengembangan rute maupun layanan baik kepada maskapai, penumpang maupun kargo,” kata Muhammad Awaluddin.

Awaluddin mengatakan, pengembangan di Bandara Internasional Kualanamu difokuskan memperkuat konektivitas internasional dan turut melibatkan swasta guna mewujudkan 3E, yaitu Expansion the traffic, Expertise sharing dan Equity partnership.
Baca juga: Bandara Kualanamu disiapkan jadi penopang pertumbuhan ekonomi di Sumut

Menurut dia, GMR telah menyampaikan rencananya untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu, dengan menargetkan penumpang hingga 54 juta orang pada tahun ke 25 kemitraan, atau setara bandara Soekarno Hatta saat ini.

"Trafik penerbangan akan meningkat, lalu akan ada alih teknologi dan keahlian, serta berbagi porsi modal di Bandara Internasional Kualanamu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, AP II sebagai anggota InJourney Holding fokus meningkatkan optimalisasi seluruh aset salah satunya Bandara Internasional Kualanamu.

Sejalan dengan itu, pengelolaan dan pengembangan bandara tersebut dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar 6 miliar dolar AS termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp15 triliun.
Baca juga: Kementerian Investasi-AP II tawarkan 3 proyek investasi di Kualanamu

Skema kemitraan strategis ini akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis, sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.

Adapun dalam mencari mitra strategis ini AP II menggelar tender secara profesional serta transparan yang diikuti berbagai perusahaan global.

"Penetapan pemenang tender ini juga melalui proses evaluasi oleh tim juri yang berasal dari pakar industri penerbangan, praktisi, akademisi, dan AP II, serta didampingi oleh notaris dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," katanya.
Baca juga: PT Angkasa Pura II Kualanamu serahkan bantuan bedah rumah

Sebagai informasi, GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis, dimana merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.

Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.

AP II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu.

AP II menguasai mayoritas 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49 persen.

Baca juga: Bandara Kualananu terapkan penyatuan peralatan pendukung darat

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021