Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia meminta perbankan nasional memperketat pengawasan internal untuk mencegah pembobolan dana oleh karyawan sendiri seperti yang terjadi di Citibank dan BNI baru-baru ini.

"Sistem pengawasan seperti di Citibank sudah berjalan baik, tetapi sebaiknya kepercayaan terhadap karyawan harus sesuai dengan aturan yang ada," kata Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, kasus di Citibank lebih disebabkan karena kepercayaan yang terlalu besar kepada tersangka MD untuk menawarkan produk private banking sehingga bisa leluasa melakukan kejahatannya yang merugikan nasabah sekitar Rp17 miliar.

Dikatakannya, pekan lalu sejak kasus ini terungkap BI sudah memanggil manajemen Citibank untuk meminta penjelasan kasus itu serta sistem yang berjalan di bank asing itu.

BI juga sudah meminta Citibank untuk menginventaris dan mengganti kerugian nasabah yang muncul dari kasus ini.

Sementara Dirut BTN Iqbal Latanro mengatakan untuk mencegah terjadinya "fraud" atau penyelewengan oleh karyawan, manajemen bank harus terus memperkuat audit internal dan memperbaiki proses perekrutan pegawai.

"Sistem pengawasan internal di bank lain dan di BTN sudah berlapis dua, tetapi kalau sudah niat buruk pasti masih bisa ditembus. Jadi penting bagi atasan mengenali bawahannya dan bawahan mengenali atasannya," katanya.

Iqbal juga mengatakan pencegahan sejak awal bisa dimulai dari proses perekrutan pegawai, yang bisa mendeteksi sikap-sikap calon pegawai yang mungkin berpotensi melakukan penyelewengan.

Kasus pembobolan dana oleh karyawan bank, katanya, biasanya dilakukan dengan menggunakan rekening antara dan proses kontra transaksi atau pembatalan transaksi dalam sehari.

"Itu yang biasa dilakukan, jadi kalau kita sudah berpengalaman mudah saja melihatnya," katanya.

(D012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011