Saya khawatir … untuk pasar keuangan Turki pada Senin. Lira pasti akan berada di bawah tekanan jual yang ekstrem
Istanbul (ANTARA) - Lira Turki anjlok 1,6 persen ke rekor terendah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Asia, Senin pagi, setelah Presiden Tayyip Erdogan mengatakan dia telah memerintahkan pengusiran duta besar Amerika Serikat dan sembilan negara Barat lainnya.

Mata uang Lira telah mencapai rekor terendah pekan lalu setelah bank sentral Turki (CBRT) memangkas kebijakan suku bunganya sebesar 200 basis poin, meskipun inflasi meningkat, dalam langkah mengejutkan yang diejek sebagai sembrono oleh para ekonom dan anggota parlemen oposisi.

Lira mencapai titik terendah sepanjang masa di 9,75 pada Minggu (24/10) pukul 18.40 GMT, melemah dari penutupan Jumat (22/10) di 9,5950. Dua bankir mengaitkan pelemahan awal dengan komentar Erdogan pada hari Sabtu. Ini telah turun hampir 24 persen sepanjang tahun ini.

“Saya khawatir … untuk pasar keuangan Turki pada Senin. Lira pasti akan berada di bawah tekanan jual yang ekstrem,” kata pengamat pasar veteran negara berkembang Tim Ash di BlueBay.

“Dan kita semua tahu bahwa (Gubernur Bank Sentral Sahap) Kavcioglu tidak memiliki mandat untuk menaikkan suku bunga, jadi satu-satunya pertahanan adalah membelanjakan cadangan devisa yang tidak dimiliki CBRT.”

Erdogan mengatakan pada Sabtu (23/10) bahwa dia telah mengatakan kepada kementerian luar negerinya untuk mengusir sejumlah duta besar karena menuntut pembebasan pengusaha dan dermawan Osman Kavala, yang telah ditahan di penjara selama empat tahun tanpa dinyatakan bersalah.

Pada Minggu (24/10) malam, tidak ada tanda-tanda bahwa kementerian luar negeri telah melaksanakan instruksi presiden, yang akan membuka keretakan terdalam dengan Barat dalam 19 tahun kekuasaan Erdogan.

Lawan politik Erdogan mengatakan seruannya untuk mengusir para duta besar adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari kesulitan ekonomi Turki, sementara para diplomat berharap pengusiran itu mungkin dapat dihindari.

Bank-bank pemerintah Turki diperkirakan akan memangkas biaya pinjaman sekitar 200 basis poin pada Senin, menurut tiga orang yang mengetahui rencana tersebut, setelah penurunan suku bunga bank sentral pekan lalu.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021