Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup stagnan jelang akhir pekan namun diyakini masih akan bergerak positif seiring surplus neraca perdagangan.

Rupiah sore ini ditutup stagnan alias sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.123 per dolar AS.

"Pekan ini rupiah bergerak cukup stabil, memang meski sedikit terdepresiasi dibandingkan penutupan pekan lalu," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Secara umum, lanjut Rully, prospek rupiah ke depan cukup baik seiring tingginya surplus neraca perdagangan dalam beberapa bulan terakhir. Surplus neraca perdagangan ke depan diperkirakan masih berlanjut seiring harga-harga komoditas andalan Indonesia yang terus mengalami kenaikan seperti batubara, CPO dan karet.

"Hal ini kemungkinan akan menyebabkan Indonesia akan mengalami current account surplus," ujar Rully.

Meski demikian, Rully menilai pelaku pasar masih perlu mewaspadai volatilitas ke depan karena sentimen global, terutama terkait rencana tapering The Fed dan perkembangan krisis Evergrande di Tiongkok.

Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (21/10) kemarin mencapai 633 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 43 kasus sehingga totalnya mencapai 143.120 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.372 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,08 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 15.594 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 110,41 juta orang dan vaksin dosis kedua 65,17 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.150 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.123 per dolar AS hingga Rp14.166 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.162 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.133 per dolar AS.

Baca juga: Dolar AS "rebound" setelah data pekerjaan dan perumahan membaik
Baca juga: Yuan berbalik melemah 142 basis poin menjadi 6,4032 terhadap dolar AS
Baca juga: Rupiah lanjut melemah tertekan naiknya imbal hasil obligasi AS

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021