Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menambah persediaan vaksin COVID-19 dalam rangka mengejar target vaksinasi terhadap 70 persen dari total sasaran masyarakat pada akhir 2021, kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

"Pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin melalui berbagai skema. Hari ini, Indonesia menerima kedatangan 1.210.950 dosis vaksin jadi Pfizer yang diperoleh dengan pembelian langsung serta 698.090 dosis vaksin jadi AstraZeneca sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Jepang," kata dia melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis.

Indonesia menerima kedatangan dua jenis vaksin COVID-19 untuk tahap ke-95 dan 96. Kedatangan vaksin tahap 95 berupa vaksin Pfizer, mendarat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kedatangan vaksin tahap 96 adalah donasi vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Jepang yang tiba di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

Dia mengatakan vaksin AstraZeneca yang tiba hari ini bagian hibah dari Pemerintah Jepang.
 
"Di tengah kebutuhan akan vaksin COVID-19 yang tinggi di berbagai negara, selayaknya kita sangat berterima kasih atas dukungan vaksin dari Pemerintah Jepang ini," katanya.

Dengan kedatangan vaksin Pfizer dan AstraZeneca tersebut, kata Nadia, total jumlah vaksin yang hadir di Indonesia sekitar 288,6 juta dosis dengan berbagai merek, yang tiba dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk.

Baca juga: Indonesia datangkan 2.000.700 dosis vaksin Pfizer dalam bentuk jadi

Dia mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo telah mengarahkan agar vaksinasi dilakukan percepatan, khususnya di daerah.

“Akselerasi khususnya di daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah, termasuk cakupan vaksinasi pada lansia sebagai kelompok yang rentan,” kata dia.

Ia menyebut salah satu cara yang dilakukan adalah percepatan distribusi vaksin yang hadir di Tanah Air.

Pada kedatangan kali ini, vaksin Pfizer akan langsung didistribusikan ke 10 provinsi di Sumatera dan Kalimantan untuk kemudian digunakan di wilayah-wilayah tersebut.

Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan pemerintah agar bisa semakin cepat terbangunnya kekebalan komunitas.

"Sangat penting untuk terus memperluas cakupan vaksinasi, makin banyak yang tervaksinasi, akan makin baik. Bukan hanya untuk kelompok tertentu saja, melainkan merata pada seluruh sasaran target vaksinasi, termasuk para kelompok rentan yang menjadi prioritas kita," katanya.

Pemerintah menargetkan setidaknya sampai akhir tahun ini bisa mencapai 300 juta dosis vaksin yang disuntikkan. Hingga akhir 2021, pemerintah berharap dapat mengejar target vaksinasi 70 persen dari total warga Indonesia.

Bersamaan dengan itu, pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

“Protokol kesehatan dan vaksinasi harus sejalan. Protokol kesehatan mengurangi risiko terpapar virus, sedangkan vaksinasi menekan risiko timbulnya gejala sakit berat bahkan kematian akibat COVID-19, mari kita pertahankan situasi yang terus membaik saat ini," katanya.

Baca juga: Indonesia terima bantuan 796.800 dosis vaksin dari Italia
Baca juga: Indonesia terima kedatangan 684.900 dosis AstraZeneca tahap ke-73
Baca juga: Indonesia terima kiriman 5 juta dosis vaksin Sinovac tahap ke-70

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021