Jakarta (ANTARA) - Berbagai informasi ekonomi dari ANTARA yang disiarkan pada Selasa (19/10) menarik perhatian pembaca seperti Bank Indonesia yang mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen untuk Oktober 2021, hingga Indef yang menyarankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mesti tetap berjalan meski pandemi COVID-19 telah berubah menjadi endemi.

BI pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen

Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Oktober 2021 Cakupan Triwulanan pada 18-19 September 2021.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulan Oktober 2021 Cakupan Triwulanan di Jakarta, Selasa.

Baca di sini


Airlangga bahas kerja sama tangani perubahan iklim dengan Uni Eropa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas kerja sama menangani dampak perubahan iklim dengan Uni Eropa dalam pertemuan bersama Executive Vice-President of the European Commission Frans Timmermans di Jakarta.

Airlangga mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen mendorong kerja sama dengan Uni Eropa dalam menangani dampak perubahan iklim. Menurutnya, kerja sama global penting dilakukan untuk memastikan bahwa pengembangan energi baru dan terbarukan terjangkau dan tersedia di Indonesia.

Baca di sini

 

Konsultan : Pergudangan dan Rumah Tapak akan tetap diminati pada 2022

Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menilai sektor properti pergudangan dan rumah tapak akan tetap mendapatkan respons baik pada tahun depan.

"Untuk tahun 2022 mungkin kita mulai dari sektor properti yang memiliki pemulihan cepat di mana kita melihat sektor pergudangan diperkirakan akan tetap menerima respons baik dari pasar yakni dari para pelaku e-commerce, penyedia jasa logistik mengingat kalau kita bandingkan pasokan yang ada terbatas hanya sekitar 2 juta meter persegi jika dibandingkan dengan negara-negara lain," ujar Head of Research, JLL Indonesia Yunus Karim dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.

Baca di sini

 

Moeldoko : Jangan ada ruang abu-abu dalam tata kelola ekspor

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan tata kelola dan manajemen data ekspor dan impor perlu terus diperbaiki agar tidak ada ruang abu-abu yang dimanfaatkan oleh pemburu rente, dan dapat menimbulkan peluang korupsi.

Perbaikan tata kelola ini penting, karena apabila terus dibiarkan dan tidak segera dibenahi, hal ini berpotensi menimbulkan ekonomi biaya tinggi dan menjadi ruang abu-abu yang kerap digunakan oleh para pemburu rente, kata Moeldoko dalam seminar daring Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) bertema Mengakhiri Korupsi di Impor Pangan Strategis dan Sektor Kesehatan, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.

Baca di sini

 

Indef : PEN mesti tetap berjalan saat COVID-19 jadi endemi

Direktur Eksekutif Institute of Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mesti tetap berjalan meski pandemi COVID-19 telah berubah menjadi endemi.

"Program PEN harus tetap dilanjutkan dengan porsi menyesuaikan, mungkin dengan nilai lebih kecil," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Baca di sini

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021