Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan berupaya memperbanyak pelaku usaha yang memiliki kemampuan ekspor dari kalangan milenial dengan menggelar ‘Export Master Class Training’ yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Grogol, Jakarta Barat dengan menerapkan protokol kesehatan.

 

“Kemendag terus berupaya mendorong para pelaku usaha untuk bersikap optimis dan jeli melihat peluang pasar ekspor di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung,” kata Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

 

Kali ini, lanjut Didi, Kemendag menyasar para pelaku usaha khususnya dari kalangan milenial agar semakin terdorong menjadi eksportir andal produk-produk Indonesia ke mancanegara.

 

Kegiatan itu diikuti 25 peserta yang sebagian besar merupakan pelaku usaha dari kalangan milenial. Produk yang diusung peserta di antaranya kopi, makanan dan minuman, kerajinan tangan, gula aren, boga bahari, porang, virgin coconut oil, kayu manis, rempah-rempah, dan abon.

 

Didi juga berharap para pelaku usaha dari kalangan milenial dapat memanfaatkan berbagai program dan layanan ekspor di Ditjen PEN seperti layanan informasi pasar ekspor, peningkatan kapasitas SDM ekspor, pengembangan desain produk, dan promosi ekspor.

 

“Para pelaku usaha juga bisa mendapatkan informasi peluang pasar ekspor dari para perwakilan perdagangan RI di negara akreditasi,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Kepala Balai Besar PPEI Kemendag Heryono Hadi Prasetyo saat membuka ‘Export Master Class Training’ menyampaikan, pelatihan ekspor seperti ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas eksportir milenial. Selain Heryono yang membuka acara pelatihan, turut hadir Tenaga Ahli Menteri Perdagangan, Danial Iskandar Yusuf dan Phirman Reza.

 

“Melalui ‘Export Master Class Training’ ini, Kemendag berharap semakin banyak pelaku usaha dari kalangan milenial yang mengetahui serta memahami proses dan dokumen ekspor, sehingga mampu memanfaatkan informasi tersebut untuk menjadi eksportir,” jelas Heryono.

 

Tenaga Ahli Menteri Perdagangan Danial Iskandar Yusuf yang turut hadir, menyampaikan ‘Export Master Class Training’ merupakan bagian dari upaya membentuk dan membangun ekosistem ekspor dari kalangan milenial sehingga mampu menjadi eksportir.

 

“Kalangan milenial diharapkan mempunyai peran penting dalam perdagangan luar negeri secara khusus untuk melakukan ekspor produk potensial dan unggulan dari Indonesia ke pasar global,” ungkap Danial.

 

Kegiatan peningkatan ekspor dari kalangan milenial juga dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.

 

Kinerja ekspor Indonesia periode Januari–Agustus 2021 mencapai 142,01 miliar dolar AS dengan kinerja ekspor nonmigasnya sendiri sebesar 134,13 miliar dolar AS, naik 37,03 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Ekspor nonmigas pada Agustus 2021 bahkan tercatat sebagai ekspor bulanan tertinggi dengan nilai mencapai 20,36 miliar dolar AS, naik 63,43 persen dibanding ekspor nonmigas Agustus 2020.

 

Heryono menambahkan, PPEI terus memberikan pelayanan kepada pelaku usaha dan masyarakat umum untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekspor agar dapat mendorong peningkatan ekspor nasional.

 

“Terdapat dua program utama di PPEI, yaitu program pelatihan ekspor dan program pendampingan ekspor (export coaching program). Selain itu, terdapat layanan lain yaitu Obrolan Ekspor via layanan streaming YouTube yang membahas kiat, strategi, dan hal-hal yang berkaitan dengan ekspor. Kegiatan-kegiatan PPEI dapat diikuti oleh pelaku usaha dan masyarakat umum,” ungkap Heryono.

 

Pada sesi penutupan, hadir secara virtual Ketua Tim Ahli Kementerian Perdagangan, Bayu Krisnamurthi. Bayu menyampaikan, materi yang telah disampaikan para fasilitator yang merupakan praktisi sudah mencakup semua proses ekspor.

 

Setelah pelatihan tersebut, para pelaku usaha milenial diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapat untuk bisnis mereka di masa depan, sehingga berhasil menembus pasar ekspor dan menjadi eksportir milenial.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021