Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, didorong untuk mampu melahirkan berbagai inovasi dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto di Kabupaten Malang, Kamis, mengatakan bahwa BUMDes merupakan bagian dari kekayaan desa yang tidak terpisahkan, sehingga diharapkan bisa menangkap peluang untuk meningkatkan perekonomian desa.

"BUMDes Kabupaten Malang bisa berkarya, dan berinovasi. Hingga pada akhirnya berkembang dan kesejahteraan masyarakat untuk menuju Malang makmur bisa segera tercapai," kata Didik.

Didik menyampaikan hal tersebut dalam acara Pendampingan dan Pengawalan BUMDes terkait PP Nomor 11 tahun 2021 dan Permendesa Nomor 03 Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang.

Dengan pendampingan oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang tersebut, diharapkan BUMDes di Kabupaten Malang bisa bergerak secara perlahan-lahan, hingga nantinya mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli desa.

Modal awal yang dipergunakan BUMDes merupakan penyertaan modal dari dana desa. Oleh karena itu, haris dipertanggungjawabkan penggunaannya, agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat desa.

Pengawasan terus dilakukan agar penggunaan modal awal dari dana desa tersebut tidak salah arah. Desa saat ini dituntut untuk bisa menangkap peluang usaha di lingkungannya, agar desa bisa berdaya.

Menurutnya, ada ada tiga strategi utama yang perlu menjadi pedoman dalam upaya penguatan dan optimalisasi BUMDes. Pertama, pemetaan terhadap potensi yang dimiliki desa, dan, peningkatan terhadap kapasitas pengelola dan manajemen.

"Ketiga, adalah penguatan jaringan antar BUMDes maupun pihak lainnya," ujarnya.

Di wilayah Kabupaten Malang, salah satu BUMDes yang mampu berkembang dengan memanfaatkan potensi wilayah adalah BUMNDes yang ada di Desa Wisata Pujon Kidul. Desa tersebut, saat ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.

BUMDes tersebut, mampu meraup omzet hingga Rp5,35 miliar pada tahun 2018, dan menjadi salah satu desa wisata yang sukses mengembangkan potensi desa, dan memberikan manfaat perekonomian kepada masyarakat sekitarnya.
Baca juga: Mendes PDTT: 1.852 BUMDes rambah e-commerce selama pandemi COVID-19
Baca juga: DPR ingin pemerintah bimbing BUMDes dalam hal konsolidasi aset

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021