Jakarta (ANTARA) - Jumlah penumpang di Kalideres (Jakarta Barat) belum meningkat walaupun pemerintah sudah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

"Sampai akhir bulan kemarin itu untuk posisi penumpang maupun awak bis masih sepi seperti bulan sebelumnya. Jadi belum ada peningkatan," kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen saat ditemui di kantornya, Jumat.

Menurut Revi, jumlah penumpang yang menaiki bus antarkota antarprovinsi (AKAP) masih rendah lantaran pemerintah masih memberlakukan beberapa persyaratan.

Persyaratan tersebut antara lain kewajiban penumpang yang harus menunjukkan surat vaksin dosis pertama dan antigen.

"Masyarakat masih keberatan soal syarat-syarat. Karena itu mereka mungkin masih mikir-mikir sehingga menunggu situasi amanlah," kata Revi

Revi pun mencatat beberapa kendaraan yang datang dan berangkat dari terminal Kalideres.

Baca juga: Perusahaan otobus di Terminal Kalideres berkurang 50 persen
Baca juga: Penumpang bus di Kalideres wajib tunjukkan surat keterangan vaksin


Untuk bulan September saja, tercatat ada 1.314 kendaraan yang datang dengan total penumpang 1.317 orang. Sedangkan jumlah bus yang berangkat 1.048 dengan membawa 1.048 penumpang.

Per harinya, penumpang yang berangkat dan datang ke Kalideres tidak lebih dari 60 orang. Hal tersebut membuat beberapa perusahaan otobus (PO) tidak beroperasi maksimal.

"Di sini ada 140 PO- bus. Tapi yang beroperasi paling hanya 20 persen dari jumlah itu," kata dia.

Walau jumlah penumpang masih rendah, Revi beserta jajaran tidak mengendurkan pemantauan dan penegakan protokol kesehatan.

Pihaknya tetap memeriksa penerapan protokol kesehatan dari para PO yang masih beroperasi. Dia juga tetap mengimbau para penumpang yang lalu lalang di terminal untuk memakai masker dan tidak berkerumun.

"Kita harap pihak PO maupun penumpang tetap menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di dalam terminal," kata dia.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021