Mendorong percepatan program vaksinasi untuk semua sopir logistik
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membantu kerja para sopir angkutan logistik yang kerap terhambat persoalan vaksinasi COVID-19 sebagai syarat ketat perjalanan.

Moeldoko di Jakarta, Selasa, mengatakan telah menghubungi Menteri Kesehatan untuk mempercepat pemberian vaksinasi COVID-19 kepada sopir angkutan logistik.

“Saya sudah menghubungi Menkes Budi Gunadi dan menjelaskan semua permasalahan para sopir. Beliau akan mendorong percepatan program vaksinasi untuk semua sopir logistik,” kata Moeldoko dalam siaran pers terkait pertemuan antara KSP dengan perwakilan Konfederasi Sopir Logistik Indonesia.

KSP, kata Moeldoko, juga meminta Kementerian Kesehatan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk penerapan protokol baru terkait syarat perjalanan bagi sopir logistik.

Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro juga berjanji akan memfasilitasi vaksinasi gratis untuk para sopir logistik yang masih belum menerima vaksin.

Baca juga: Sopir angkutan logistik di Pelabuhan Tanjungkalian wajib tes usap

Baca juga: 120 sopir truk logistik di Pelabuhan Tanjungkalian jalani tes usap


Menurut siaran pers KSP, para sopir logistik yang tergabung dalam Konfederasi Sopir Logistik Indonesia berencana untuk demonstrasi besar-besaran pada Kamis (23/9) guna menuntut kemudahan kepada pemerintah mengenai syarat perjalanan.

Namun, menurut KSP, rencana demonstrasi ini batal setelah perwakilan sopir logistik bertemu dan berdialog dengan Moeldoko pada hari ini, Selasa.

“Pada hari Kamis, kami ingin menggelar aksi demonstrasi serentak seluruh Indonesia, namun hari ini kami ditemui oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan besar harapan kami agar KSP bisa menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh para sopir,” kata Hadi, salah satu perwakilan dari Konfederasi Sopir Logistik Indonesia.

Para sopir mengeluhkan syarat perjalanan yang dianggap menyulitkan mereka untuk mendistribusikan logistik antar propinsi dan antar pulau. Syarat perjalanan itu, antara lain, adalah syarat tes cepat (rapid) antigen bagi para sopir logistik, terutama yang akan melakukan perjalanan dari dan menuju Pulau Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Para sopir mengaku syarat uji cepat rapid antigen ini berlaku bagi semua sopir baik yang sudah maupun belum divaksinasi. Namun sayangnya jam pelayanan tes rapid antigen gratis ini masih sangat terbatas, yakni dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 22.00 waktu setempat.

Para sopir pun mengeluhkan pengiriman logistik di malam hari yang terhambat karena syarat tes rapid antigen ini. Bahkan, tak jarang hal ini juga menyebabkan penumpukan antrian di pelabuhan.

Baca juga: Ratusan sopir truk logistik mogok di Pelabuhan Petikemas Makassar

Baca juga: Pemkab Banyuwangi bantu tes cepat gratis sopir yang hendak ke Bali 



#ingatpesanibu 
#sudahdivaksintetap3M 
#vaksinmelindungikitasemua 
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021