Batam (ANTARA) - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mendorong kembali kegiatan berusaha di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, seiring dengan penurunan kasus COVID-19 di daerah setempat.

"Mulai dari mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi, khususnya di Batam, akan kita dorong kembali. Mudah-mudahan secara penuh target di Tahun 2021 masih bisa kita capai," kata Susiwijono dalam keterangan di Batam, Jumat.

Dalam dua hingga tiga pekan terakhir, angka terkonfirmasi positif di dalam dan luar Jawa-Bali mulai melandai. Ia menyampaikan, tren itu harus terus berlanjut demi mendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional, terutama di Kepulauan Riau, khususnya di Batam.

Baca juga: Menko Perekonomian minta BP Batam segera pulihkan ekonomi

Seiring kasus COVID-19 yang terus menurun, pihaknya mendorong kembali beberapa rencana terkait KPBPB Batam, Bintan, dan Karimun. Tugas utama selama pemulihan ekonomi berlangsung adalah meningkatkan jumlah investasi asing ke Batam.

"Kita tahu bagaimana kemarin di kuartal II pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, yaitu 7,07 persen. Namun sebagian besar dikarenakan 'low base effect', sehingga di kuartal tiga nantinya pasti masih terdampak dengan pembatasan melalui PPKM kemarin," kata dia.

"Low base effect" adalah kecenderungan perubahan nilai absolut yang kecil pada kondisi awal yang 'sangat' rendah sehingga diterjemahkan ke dalam bentuk perubahan persentase yang besar, sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu dipengaruhi faktor dari basis pertumbuhan ekonomi yang rendah pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Kementerian ATR bagikan sertifikat lahan warga pulau terluar NKRI

Pemerintah pusat akan melakukan penyesuaian beberapa kegiatan masyarakat. Susiwijono berharap selama beberapa pekan ke depan, roda perekonomian dan kegiatan berusaha akan bergerak kembali.

Ia optimistis, dengan tingkat vaksinasi Kepri yang tinggi maka perekonomian di Batam akan membaik.

Selain itu, pihaknya juga akan membuka beberapa inisiatif untuk Batam, satu di antaranya adalah rencana membuka akses bagi investor Singapura.

Menurut Susiwijono, momen itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan transformasi ekonomi karena Batam dinilai siap untuk meningkatkan eksposurnya, mulai dari kelembagaan, infrastruktur pendukung, termasuk beberapa kebijakan ke depan.

"Dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja kemarin kami ingin membentuk sebuah integrasi, sehingga Batam dan Kepri akan lebih efisien lagi. Dengan kondisi status KPBPBB yang sedang berlangsung, dua Kawasan Ekonomi Khusus sudah berjalan, kami ingin perekonomian Batam lebih aktif lagi. Apalagi ketika diterapkannya PP Nomor 41 Tahun 2021 nanti diharapkan mampu meningkatkan perhatian publik (investor) terhadap Batam," kata dia.
 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021