Risikonya adalah ketidakpastian yang terkait dengan virus yang menghalangi pengumuman pengurangan (stimulus) segera...
Tokyo (ANTARA) - Dolar AS merosot ke level terendah dalam hampir sebulan terhadap mata uang utama saingannya di perdagangan Asia pada Jumat pagi, menjelang laporan pekerjaan penting AS yang dapat memacu Federal Reserve (Fed) mengurangi stimulus sebelumnya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir 0,04 persen menjadi 92,193 setelah sebelumnya menyentuh 92,189 untuk pertama kalinya sejak 5 Agustus.

Euro naik tipis 0,02 persen menjadi 1,1878 dolar, setelah mencapai level tertinggi sejak 4 Agustus di 1,1880 dolar.

Bank sentral AS telah menjadikan pemulihan pasar tenaga kerja sebagai syarat untuk mengurangi pembelian aset era pandemi.

Dolar telah menguat untuk sebagian besar bulan lalu karena pandangan bahwa pengurangan stimulus akan segera terjadi, bahkan ketika kasus COVID-19 melonjak di Amerika Serikat, yang secara paradoks memberi mata uang dorongan tambahan karena perannya sebagai tempat berlindung yang aman.

Baca juga: Dolar kehilangan arah, pelaku pasar tunggu Fed tetapkan kebijakan

Tetapi indeks dolar mundur setelah mencapai level tertinggi 9,5 bulan di 93,734 pada 20 Agustus ketika para pejabat Fed mulai menyatakan bahwa penyebaran virus dapat menunda pengetatan kebijakan.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada simposium Jackson Hole Fed seminggu yang lalu bahwa pengurangan stimulus masih mungkin dilakukan tahun ini, tetapi tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, mengirim dolar turun lebih jauh.

Data penggajian (payrolls) nonpertanian bulanan, yang dijadwalkan Jumat malam waktu setempat, diperkirakan naik 750.000, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2 persen dari 5,4 persen, menurut jajak pendapat ekonom Reuters. Namun, perkiraannya sangat beragam, mulai dari 375.000 hingga lebih dari satu juta.

Sinyal dari ekonomi menjelang laporan beragam. Semalam, data menunjukkan PHK turun ke level terendah dalam lebih dari 24 tahun. Namun, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu (1/9/2021) jauh lebih lemah dari perkiraan para ekonom.

Baca juga: Kurs dolar merosot, tertekan kenaikan kasus COVID dan penguatan euro

Commonwealth Bank of Australia memperkirakan Amerika Serikat menambahkan 800.000 pekerjaan bulan lalu, yang dikatakan akan cukup untuk mendorong The Fed untuk mengurangi stimulus.

"Risikonya adalah ketidakpastian yang terkait dengan virus yang menghalangi pengumuman pengurangan (stimulus) segera," yang akan membalikkan kenaikan dolar dari laporan penggajian yang kuat, tulis ahli strategi CBA dalam catatan klien.

Dolar Australia sedikit berubah pada 0,74005 dolar AS dari Kamis (2/9/2021), ketika mencapai tertinggi sejak 5 Agustus di 0,74095 dolar AS.

Dolar Selandia Baru hampir datar di 0,71145 dolar AS setelah naik ke level tertinggi sejak 16 Juni di 0,7120 dolar AS di sesi sebelumnya.

Greenback sedikit berubah pada 109,915 yen, bertahan di dekat level tengah kisaran perdagangannya sejak awal Juli.

Baca juga: Harga emas jatuh 4,5 dolar, investor tunggu laporan pekerjaan AS
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021