Pariaman (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno mengatakan Desa Wisata Apar di Kota Pariaman, Sumatera Barat merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional karena berhasil membuka lapangan pekerjaan.

"Di sini ada Sekolah Tinggi Ilmu Beruk, wisata menyajikan menarik jaring ikan atau 'maelok pukek', dan ada trek mangrove," kata Sandiaga saat mengunjungi Desa Apar Pariaman, Jumat.

Menurutnya Desa Apar memiliki paket wisata lengkap untuk menunjang pariwisata yang hal itu dapat menampung banyak tenaga kerja.

Menparekraf menyampaikan ada 70 ribu desa di Indonesia yang 1.831 diantaranya mendaftar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan telah ditetapkan 50 desa wisata terbaik salah satunya Desa Apar.

Ia mengatakan ADWI tersebut dapat menghasilkan desa wisata yang memiliki potensi untuk menjadi unggul ke depannya sehingga pihaknya datang melihatnya langsung.

"Tidak lama-lama, (setelah diumumkan) kami langsung datang dan saya ingin Desa Wisata Apar ini masuk menjadi desa wisata terbaik di Indonesia," katanya.
Baca juga: Sumbar terima sertifikat penghargaan desa wisata terbanyak ADWI 2021

Sandiaga menyampaikan pihaknya akan terus membantu mempromosikan pariwisata di Kota Pariaman sehingga wisatanya semakin dikenal dan perekonomian warga di kota tabuik itu meningkat.

Di Desa Apar, menteri melihat sejumlah kegiatan mulai dari melihat atraksi beruk memetik kelapa, melihat anak penyu, ikut mahelo pukek atau menarik jaring di pantai untuk menjaring ikan, menanam mangrove, menelusuri trek mangrove, hingga melihat stan industri kecil menengah.

Sementara Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan daerah itu memiliki visi dan misi untuk pariwisata dan banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah di antaranya dari Jambi dan Riau.

"Kami mengharapkan Desa Apar ini bisa menjadi desa wisata terbaik dan nomor satu di Indonesia, karena Pariaman bermental juara," ujarnya.

Ia mengatakan komoditas yang dihasilkan dan masyarakat di Pariaman sudah mendukung pariwisata sehingga mereka menjaga mangrove, penyu, dan terumbu karang sebagai bagian dari penarik kunjungan wisatawan.

Baca juga: Kemenparekraf sediakan internet gratis satu tahun di Desa Apar Sumbar

Pewarta: Altas Maulana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021