Saya minta untuk seluruh jajaran untuk tingkatkan di wilayah aglomerasi. Banten termasuk wilayah aglomerasi yang memang harus kami garap
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya memperkuat akselerasi vaksinasi di wilayah aglomerasi salah satunya Banten, agar cakupan masyarakat tervaksinasi mencapai 100 persen sesuai target pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Saya minta untuk seluruh jajaran untuk tingkatkan di wilayah aglomerasi. Banten termasuk wilayah aglomerasi yang memang harus kami garap," kata Sigit saat meninju kegiatan vaksinasi massal di Tangerang, Banten, Kamis.

Sigit menyebutkan, Banten masih rendah jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi. Dosis pertama baru di angka 28 persen dan dosis kedua kurang lebih 13 persen.

"Ini akan terus dipacu sehingga dalam waktu dekat harapan kami yang dapatkan vaksin pertama dan kemudian kedua bisa makin bertambah," ujar Sigit.

Baca juga: Peringatan HUT ke-76 RI Kapolri apresiasi nakes dan relawan vaksinasi

Dalam percepatan vaksinasi di Banten ini, Polri menggandeng Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) untuk melaksanakan vaksinasi bagi para pekerja.

Menurut Sigit, TNI, Polri, relawan dan seluruh elemen masyarakat saling bahu-membahu mewujudkan target Pemerintah Indonesia terkait vaksinasi. Hasil kerja keras itu terwujud di DKI Jakarta yang dosis pertama sudah mencapai 100 persen.

Sigit berharap, wilayah aglomerasi juga bisa menyusul DKI Jakarta untuk mencapai 100 persen vaksinasi.

"Alhamdulillah kemarin di wilayah DKI sudah tembus 100 persen. Untuk wilayah Banten, jajarannya dengan dibantu seluruh elemen bakal melakukan percepatan untuk mengejar target dari Pemerintah. Sehingga, ke depan diharapkan suntikan dosis pertama dan kedua akan segera meningkat," terangnya.

Sigit yang juga mantan Kapolda Banten, mengapresiasi buruh yang tergabung dalam KSBSI, karena telah berperan aktif untuk membantu mewujudkan target vaksinasi pemerintah untuk segera menciptakan "herd immunity" guna menangkal COVID-19.

"Kami tahu dan kami akui bahwa rekan-rekan buruh ini pahlawan-pahlawan devisa bagi kami semua. Dari rekan-rekan buruh inilah maka salah satu kebijakan terkait eksport. Karena itu tentunya kami terus mendorong," ujar Sigit.

Sigit menjelaskan, jika kelompok buruh sudah divaksin, maka aktivitas perekonomian dapat berjalan. Namun, tetap dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Sehingga buruh bisa divaksin bisa bekerja walaupun harus melaksanakan prokes dengan baik. Sehingga kegiatan industri bisa berjalan dan buruh tetap terjaga kesehatannya," pinta Sigit.

Selain itu, Sigit menjelaskan, apabila laju pertumbuhan COVID-19 ditekan, kedepannya akan ada kelonggaran-kelonggaran yang disesuaikan, agar sektor industri bisa berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.

"Sehingga kemudian kesehatan masyarakat jadi makin baik, laju pertumbuhan COVID-19 bisa dikendalikan dan semakin turun. Sementara ekonomi bisa kami dorong untuk tumbuh makin baik," kata Sigit.

Baca juga: Ini perintah Kapolri terkait program Vaksinasi Merdeka
Baca juga: Kapolri ajak masyarakat lanjutkan semangat persatuan para pahlawan

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021