Tanjungpinang (ANTARA News) - Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau akan meniru Yogyakarta dalam melaksanakan program pelajar menabung, kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Bintan Indra Setyawan, Selasa.

"Program itu diatur dalam peraturan daerah, kami akan mempelajarinya karena telah berhasil dilaksanakan di Yogyakarta," kata Indra yang juga Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Bintan yang dihubungi dari Tanjungpinang, Ibu Kota Kepulauan Riau (Kepri).

Semula, Pemerintah Yogyakarta mewajibkan pelajar menabung, namun kebijakan itu diubah karena terdapat pelajar yang kurang mampu. Pelajar yang kurang mampu tidak diwajibkan untuk menabung, namun pemerintah dapat membantu biaya pendidikan untuk pelajar tersebut melalui program itu.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak eksekutif untuk merealisasikan program itu dilaksanakan di Bintan," katanya.

Ia mengatakan, pelajar dididik untuk menabung sejak SD hingga SMA. Uang yang ditabung itu dapat membantu mereka untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Nilai uang yang ditabung dalam setiap bulan akan disesuaikan dengan kemampuan pelajar sehingga tidak memberatkan orang tua mereka.

Pelajar tidak dapat sesuka hati menarik uang tabungan. Mereka hanya dapat mengambil uang itu setelah tamat SD, SMP dan SMA.

Keuntungan yang didapat pelajar antara lain, masa depan pendidikan mereka terjamin dan mendapatkan asuransi. Pelajar yang baru sekali menabung, kemudian orang tuanya meninggal dunia, tidak perlu bersusah payah mencari uang untuk menabung, karena biaya pendidikannya ditanggung pihak asuransi.

"Tabungan itu juga disertai asuransi sehingga dapat menjamin kelanjutan pendidikan para pelajar yang terkena musibah," katanya.

Program pelajar menabung akan melibatkan pihak bank. Kemungkinan Pemerintah Bintan akan bekerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BUMD).

"Kerja sama itu saling menguntungan, karena akan menguatkan modal bank," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010