Jakarta (ANTARA) - Amazon dikabarkan tertarik untuk menggunakan sensor radar yang berguna untuk mengaktifkan pelacakan pola tidur dan gerakan pada perangkat pintarnya, menurut dokumen izin yang diterbitkan Federal Communications Commission (FCC).

Cara kerja sensor radar yang nantinya akan digunakan oleh Amazon kemungkinan mirip dengan cara Google menggunakan sensor Soli di Nest Hub generasi kedua.

Amazon meminta izin pertama kali kepada FCC pada 22 Juni yang lalu, mereka mengklaim dengan menggunakan radar, memungkinkan seseorang mengontrol tanpa adanya sentuhan dan tidak dapat menimbulkan bahaya dan gangguan terhadap pengguna yang disebabkan oleh frekuensinya bagi mereka yang terbatas dan memiliki gangguan bicara.

Baca juga: Adopsi cloud permudah kegiatan belajar daring dan hibrida

Baca juga: Amazon dan Keamanan Nasional atasi cedera kerja di AS


Dikutip dari The Verge, Selasa, perusahaan juga mengatakan bahwa sensor baru dapat digunakan untuk "pelacakan tidur dan dapat membantu meningkatkan kesadaran konsumen dan manajemen kebersihan tidur."

Desas-desus pertama kali muncul bahwa Amazon sedang membangun pelacak tidur berkemampuan Alexa "seukuran telapak tangan" pada bulan Januari, dengan fokus khusus pada pelacakan pernapasan untuk pengguna yang menderita sleep apnea.

Perusahaan juga sudah mencerna dan menampilkan data tidur bagi siapa saja yang menggunakan Halo band (yang memiliki fitur pemindaian tubuh yang akurat namun bermasalah).

Amazon telah memperluas kemampuan aplikasi Halo dengan fitur Kesehatan Gerakan baru yang menganalisis fleksibilitas yang dirilis minggu lalu.

Kendati demikian, sampai saat ini Amazon tidak menjelaskan seperti apa produk sebenarnya dengan sensor radar baru ini.

Baca juga: Layanan Amazon kembali normal setelah alami gangguan

Baca juga: Microsoft beri karyawan bonus pandemi Rp22 juta

Baca juga: Film anime EVANGELION diluncurkan secara eksklusif di Amazon Prime


 

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021