Jakarta (ANTARA) - Tahukah Anda jika biaya pendidikan dalam negeri mengalami peningkatan sekitar 10 persen setiap tahunnya? Jika orang tua tidak menyiapkan tabungan pendidikan sedini mungkin, kewajiban memberikan sarana pendidikan bagi anak tentu akan menjadi semakin sulit untuk dipenuhi.
 
Dengan mendapatkan fasilitas pendidikan yang terbaik, Anda selaku orang tua tentu bisa memberikan bekal penting untuk menyiapkan masa depan anak. Menyadari hal itu, tentu tidak mengherankan jika semua orang tua pasti berusaha semaksimal mungkin untuk merencanakan pendidikan si buah hati mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Sayangnya, karena masalah keuangan yang bisa saja muncul secara tiba-tiba, rencana memenuhi biaya pendidikan anak seringkali tak mencapai target.
 
Untuk menyiasatinya, beberapa orang mungkin memutuskan untuk menalangi biaya pendidikan yang sudah semakin dekat dengan mengajukan pinjaman online. Alasannya tidak lain karena produk pinjaman berbasis digital tersebut dapat diajukan kapan saja dan dengan syarat yang ringan. Selain itu, tidak ada batasan mengenai penggunaan dana pinjaman online oleh nasabah seperti yang seringkali ditemui pada pengajuan pinjaman konvensional.
 
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah bijak mengajukan pinjaman online ini untuk membayar biaya pendidikan? Nah, agar tak salah langkah dan berbuntut pada masalah keuangan yang semakin bikin pusing, simak tips ajukan pinjaman online terbaik untuk biayai pendidikan anak berikut ini.
 
     1. Ajukan Pinjaman pada Layanan Terdaftar OJK Saja
 
Bagi Anda yang belum tahu, OJK atau Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga resmi yang bertugas untuk mengawasi aktivitas industri jasa keuangan di Indonesia. Hal ini termasuk juga perusahaan fintech yang menawarkan layanan pinjaman online kepada masyarakat. OJK juga memiliki tanggung jawab untuk menutup fintech ilegal yang memberikan fasilitas pinjaman dengan kebijakan kredit tak sesuai regulasi yang berlaku.
 
Dalam mengajukan pinjaman online, memilih layanan yang terdaftar OJK adalah hal yang wajib dilakukan dan tak dapat diganggu gugat. Dengan memilih fintech yang resmi, Anda akan dihindarkan dari risiko bunga dan denda keterlambatan mencekik, hingga proses penagihan tak manusiawi oleh debt collector.
 
Selang beberapa waktu sekali, OJK merilis daftar layanan pinjaman online yang resmi, terpercaya, dan aman untuk digunakan. Pengumuman mengenai perusahaan fintech terdaftar OJK tersebut bisa Anda lihat di situs resmi OJK. Selain itu, OJK juga rutin melakukan pemblokiran layanan pinjaman online yang terbukti ilegal dan memberikan kebijakan yang amat merugikan penggunanya.
 
     2. Cari Fintech Pinjaman Online yang Membeberkan Informasi Kredit secara Transparan
 
Saat berada di situasi terdesak, hampir semua orang kehilangan kemampuan untuk berpikir secara jernih dan kritis. Hal inilah yang seringkali menjadi alasan banyak nasabah pinjaman online gegabah dalam memilih layanan. Karena desakan untuk bisa mendapatkan dana tunai dengan segera, tak sedikit orang yang asal menyetujui kontrak pinjaman tanpa memahami poin-poin yang dibahas di dalamnya.
 
Padahal, sebelum membubuhkan hitam di atas putih, ada beberapa hal penting seputar aktivitas pinjaman yang wajib Anda ketahui, seperti, tingkat bunga, denda keterlambatan, tenggat waktu pembayaran, tenor, hingga metode penagihan saat terjadi penunggakan. Masing-masing pinjaman online tentu memiliki kebijakan yang berbeda terhadap hal-hal tersebut.
 
Umumnya, informasi-informasi krusial tersebut akan dibeberkan oleh layanan pinjaman online yang legal dan terpercaya. Meski begitu, Anda tetap perlu memahaminya secara mendetail agar tak muncul penyesalan di kemudian hari. Tidak hanya itu, mencari tahu informasi tersebut juga dapat membantu Anda untuk membandingkan layanan pinjol agar mampu mengajukan pinjaman pada layanan yang terbaik dan paling menguntungkan.
 
     3. Perhitungkan Dana Pinjaman yang Diambil sesuai Kemampuan Finansial
 
Biaya pendidikan merupakan kebutuhan penting yang sah-sah saja dipenuhi dengan pinjaman online. Akan tetapi, hal ini tak berarti Anda boleh mengajukan pinjaman online secara asal tanpa pertimbangan. Sama halnya dengan produk pinjaman lainnya, Anda diharuskan untuk membayar cicilan pinjol secara rutin setiap bulannya hingga lunas.
 
Untuk itu, agar perlu memperhitungkan dana pinjaman yang boleh diambil agar tak terlalu membebani kondisi finansial. Menurut anjuran dari para ahli financial planner, idealnya setiap orang hanya boleh memiliki beban cicilan sebesar 30 persen dari pendapatan bulanannya. Jika lebih dari itu, risiko kesulitan memenuhi kebutuhan lain yang tak kalah pentingnya dan mengacaukan keuangan akan menjadi sangat tinggi.
 
Agar bisa mendapatkan beban tagihan yang sesuai dengan kemampuan bayar setiap bulan, ada 3 hal yang perlu Anda pertimbangkan, yakni, nominal dana yang dipinjam, tingkat bunga, serta tenor pelunasan yang dipilih. Ketiga hal tersebut memiliki pengaruh cukup besar terhadap cicilan pinjol yang nantinya Anda dapatkan. Bila perlu manfaatkan fasilitas simulasi kredit yang disediakan oleh penyedia pinjaman online untuk mendapatkan gambaran besarnya cicilan yang harus dibayar berdasarkan jumlah dana yang dipinjam dan jangka waktu pelunasan yang dipilih.
 
Jadikan Pinjaman Online Sebagai Opsi Terakhir Penuhi Biaya Pendidikan
 
Biaya pendidikan memanglah salah satu kebutuhan yang boleh dan dianjurkan untuk dipenuhi via pinjaman online. Akan tetapi, sebagai kebutuhan pokok, sejatinya biaya pendidikan harus mampu Anda susun dan siapkan melalui tabungan sejak dini. Dalam kata lain, kalau memang tidak benar-benar dibutuhkan, jadikan pinjaman online ini sebagai opsi terakhir untuk melunasi biaya pendidikan yang sudah tidak bisa ditunda lagi.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021