Beijing (ANTARA) - Perusahaan perdagangan mata uang digital atau cryptocurrency, Huobi, menangguhkan perdagangan derivatif mata uang digital untuk para investor di China.

Huobi yang merupakan salah satu dari tiga bursa mata uang digital papan atas asal China itu memperbarui beberapa kesepakatan dengan para penggunanya pada Senin (28/6) malam.

Di antara kesepakatan tersebut adalah melarang perdagangan turunan dari mata uang digital tersebut dengan investor China.

Selain Huobi di China ada platform perdagangan mata uang digital yang memiliki banyak pengguna, yakni Binance dan OKEx.

Perdagangan derivatif mata uang digital merupakan bisnis utama ketiga pemain tersebut.

Tidak diketahui secara pasti, apakah Binance dan OKEx akan mengikuti jejak Huobi menangguhkan bisnis utamanya, tulis media di China, Selasa.

Huobi sebelumnya juga tidak melayani pengguna baru di China pada pekan lalu.

Huobi juga menangguhkan layanan pengumpulan Bitcoin (Bitcoin mining) dan penjualan perangkatnya di China pada bulan Juni ini.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa pihaknya sedang berkonsentrasi pada perluasan bisnis di luar negeri.

Sejak awal Juni ini, mesin pencarian bursa mata uang digital, termasuk di Weibo, telah diblokir.

Pemerintah China telah memperketat pengawasan terhadap perdagangan dan pengumpulan mata uang digital untuk meminimalkan risiko yang bisa mengganggu sistem keuangan negara dan berpotensi pada tindak pidana pencucian uang.

Beberapa pengamat industri tersebut mengatakan lebih dari dua juta mesin pencarian Bitcoin di seluruh pelosok daratan China itu kini menganggur. 

Baca juga: Kembangkan investasi, pengelola kawasan industri Sadai gandeng Huobi
Baca juga: Bitcoin jatuh di bawah 40.000 dolar setelah pembatasan oleh China
Baca juga: Tindak pencucian uang terkait kripto, China tangkap 1.100 tersangka

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021