Solo (ANTARA News) - Pemasangan 97 rambu lalu lintas dan pengecatan sepanjang 6.000 meter persegi marka jalan, di daerah Solo, Karanganyar dan Sragen dalam rangka pengamanan arus mudik Lebaran 2010, diharapkan selesai pada H-7 Lebaran.

"Selain pemasangan rambu lalu lintas di daerah-daerah rawan kecelakaan dan pengecatan sepanjang 6.000 meter persegi marka jalan juga masih di lakukan pemasangan gadril (besi pelindung jalan) di daerah Pilangsari, Tangen, dan Gemolong, Kabupaten Sragen," kata Kepala Unit Pelayanan Perhubungan Wilayah Surakarta Djoko Widodo, Kamis.

Untuk di perempatan jalan Colomadu dan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar juga diberikan rambu penunjuk arah, sehingga tidak membingungkan pemakai jalan tembus ini.

Sebanyak 97 rambu lalu lintas yang masing-masing seharga Rp450.000 di pasang di jalan rawan kecelakaan di daerah Karanganyar 37 buah, Sragen 30 buah dan Solo 30 buah.

"Untuk jalan yang rawan kecelakaan itu sebenarnya dulu sudah pernah dipasang rambu lalu lintas, tetapi sekarang banyak yang hilang. Untuk pengamanan kali ini dititipkan kepada Kepala Desa setempat/Camat. Rambu ini sangat penting, sehingga kami mohon tidak diambil," ujarnya.

Menyinggung kesiapan armada untuk angkutan Lebaran, Djoko Widodo mengatakan ada 496 bus reguler dan 23 bus cadangan yang telah disiapkan.

Sebanyak 496 bus itu meliputi 133 bus reguler dan 11 cadangan ada di Solo, 327 bus reguler dan 12 bus cadangan di Karanganyar serta 36 armada di Sragen.

Bandara Adi Sumarmo Solo dalam rangka menyambut angkutan Lebaran 2010 juga menyiapkan penerbangan domestik sebanyak sembilan pesawat dengan kapasitas 1.200 orang/hari dan penerbangan internasional sebanyak dua pesawat dengan kapasitas 350 orang/hari.

"Juga disiapkan cadangan penerbangan internasional selama tiga hari dengan kapasitas 180 orang. Untuk cadangan domestik akan melihat kondisi penumpang," katanya.

Untuk perjalanan kereta api, di Stasiun Balapan Solo, dalam menyambut angkutan Lebaran 2010 telah menyiapkan kereta api eksekutif sebanyak empat kereta api/hari (jurusan Bandung dan Jakarta) dengan kapasitas 1.600 orang.

Kereta Bisnis sebanyak satu kereta api/hari (jurusan Jakarta) dengan kapasitas 512 orang, sedangkan untuk kereta cadangan sampai sekarang belum diputuskan.
(J005/I007)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010