Jakarta (ANTARA) - Pengelolaan keuangan merupakan hal krusial untuk bisa mendapatkan kondisi finansial yang stabil dan kondusif. Akan tetapi, karena faktor X atau hal di luar kendali kita, ada kalanya rencana keuangan yang dirancang sedemikian rupa menjadi berantakan seketika. Salah satu contohnya adalah saat terjadi pandemi virus Korona yang membuat hampir semua orang mengalami penurunan pendapatan secara signifikan.

Padahal, ketika pandemi, kebutuhan terasa tak berkurang sama sekali. Bahkan, karena anjuran untuk beraktivitas dari dalam rumah, pandemi membuat pengeluaran semakin membengkak karena harus sering melakukan order makanan dan memenuhi kebutuhan secara online. Belum lagi kebutuhan internet yang meningkat membuat anggaran bulanan melonjak.

Nah, untuk menyiasatinya, tak sedikit orang yang memutuskan untuk mengajukan pinjaman online. Berbagai aplikasi yang menyediakan layanan pinjol terbaik memang dapat menjadi alternatif bijak dalam mendapatkan bantuan dana tunai untuk atasi masalah keuangan mendesak. Alasannya karena syarat pengajuan pinjaman tersebut relatif mudah dan dapat diajukan secara online.

Akan tetapi, di balik kemudahan dan kepraktisannya tersebut, pinjaman online juga memiliki sederet risiko yang merugikan. Contoh yang paling umum adalah ancaman dari layanan pinjol ilegal. Nah, agar risiko buruk pinjaman online tersebut dapat diminimalisir, yuk simak dulu 6 tips berikut ini.

1. Pilih Fintech Berizin dan Terdaftar OJK dan Tergabung dalam AFPI

Sebagai layanan pinjaman berbasis digital dan bisa ditawarkan secara online, siapa saja dapat mendirikan layanan pinjaman online dan menawarkannya kepada masyarakat. Tak terkecuali lembaga keuangan abal-abal yang hanya ingin menjebak nasabahnya dengan tingkat bunga selangit dan denda keterlambatan mencekik.

Inilah mengapa Anda hanya boleh mengajukan pinjaman online pada lembaga yang terbukti telah mengantongi izin usaha dan status terdaftar dari OJK dan tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Data terakhir dari OJK menyebutkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 148 lembaga keuangan atau fintech yang terpercaya dan legal beroperasi di Indonesia.

Untuk mengeceknya, Anda dapat mengunjungi situs resmi OJK dan melihat pengumuman mengenai daftar penyelenggara fintech lending terdaftar dan berizin. Tentunya, jangan pernah mengajukan pinjaman di provider pinjaman online selain yang tercantum pada daftar OJK tersebut.

Sedangkan tugas dan fungsi AFPI adalah mempermudah para nasabah dengan menyediakan akses informasi dan membuka layanan pengaduan seputar jasa dan layanan Fintech P2P Lending di Indonesia.

2. Tujuan Ajukan Pinjaman Online Jelas

Kemudahan mengajukan pinjaman online seringkali harus dibayar dengan tingkat bunga yang relatif lebih tinggi ketimbang produk pinjaman lainnya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menentukan terlebih dulu tujuan mengajukan pinjaman tersebut agar tidak menyesal belakangan.

Hindari ajukan pinjaman online untuk menutup tanggungan utang lainnya yang menunggak. Pasalnya, hal ini hanya akan memperpanjang masa Anda terjerat utang yang melilit keuangan. Memenuhi kebutuhan konsumtif dengan pinjaman online juga sebaiknya dijauhi.

Melainkan, pinjaman online paling ideal diajukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang tak dapat ditunda, atau kebutuhan yang mampu meningkatkan produktivitas. Dengan begitu, kondisi keuangan akan tetap stabil dan tak sekadar terbebani dengan tanggungan cicilan tanpa manfaat yang jelas.

3. Simak Tingkat Bunga dan Denda Keterlambatannya

Layanan pinjaman online yang terpercaya pasti berusaha untuk menunjukkan segala informasi terkait aktivitas pinjaman dengan gamblang dan terbuka. Hal ini termasuk tingkat bunga yang dibebankan, denda keterlambatan, dan biaya-biaya lainnya yang menjadi tanggungan nasabah.

Sayangnya, tak sedikit pengguna pinjol yang seringkali tak menggubris informasi krusial ini hanya karena alasan butuh uang dengan cepat. Alhasil, saat sudah tiba waktunya membayar cicilan, nasabah terkaget-kaget melihat tagihan yang melonjak dan tak sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Agar hal tersebut tidak sampai terjadi, selalu simak tingkat bunga dan denda keterlambatan sebelum menyetujui kontrak pinjaman dan pastikan nominalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Sesuaikan Dana Pinjol dengan Kemampuan Bayar dan Kebutuhan

Dana yang didapatkan dari pinjaman online memang dapat dengan bebas Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan apapun. Meski begitu, jangan terlena hingga mengajukan pinjaman dengan nominal jauh melebihi kebutuhan. Pasalnya, hal ini akan melonjakkan jumlah tagihan yang nantinya harus dibayar dan membebani keuangan.

Sebagai acuan, usahakan beban cicilan yang Anda miliki setiap bulan tidak lebih dari 30 persen penghasilan bulanan. Dengan begitu, kebutuhan lain yang tak kalah pentingnya tetap bisa dipenuhi dengan tanpa masalah.

5. Selalu On Time Bayar Cicilan

Membayar tagihan pinjol dengan tepat waktu akan menghindarkan Anda dari banyak hal buruk, seperti, denda keterlambatan dan skor kredit yang memburuk. Agar tak sampai terlambat, jangan ragu untuk memasang pengingat pada smartphone atau memanfaatkan fitur autodebet jika memang tersedia.

6. Teliti Seluruh Poin dalam Kontrak Pinjaman

Sebelum menyetujui aktivitas pinjaman, pihak pinjol biasanya akan menunjukkan kontrak pinjaman terlebih dahulu. Dalam kontrak tersebut terdapat seluruh hal yang perlu Anda ketahui terkait aktivitas pinjaman, seperti, tingkat bunga, denda keterlambatan, metode penagihan, hingga cara mengatasi sengketa jika terjadi.

Yang pasti, Anda harus memahami seluruh poin dalam kontrak pinjaman tersebut dan jangan ragu untuk bertanya apabila terdapat poin yang kurang jelas atau terkesan ambigu. Pasalnya, saat ketentuan dalam perjanjian tersebut dilanggar, tentu akan ada sanksi yang harus Anda terima. Dalam kata lain, jika tak ingin mendapat masalah di kemudian hari, pastikan tidak ada poin kontrak pinjaman yang merugikan Anda dan selalu menaatinya.

Siap Jadikan Pinjaman Online Sebagai Solusi Atasi Masalah Keuangan?

Risiko buruk pinjaman online sepertinya memang tidak akan mungkin bisa benar-benar dihilangkan. Meski begitu, asal mengetahui cara aman memanfaatkan layanan tersebut, pinjaman online dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah keuangan mendesak. Nah, bagi Anda yang berencana untuk mengajukan pinjaman online, pastikan untuk mengaplikasi tips-tips yang telah disebutkan di atas, ya!

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021