lokasi ketujuh posko yang terletak di kecamatan-kecamatan itu karena ketiganya memiliki wilayah berupa lahan gambut yang rawan terjadi kebakaran.
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah telah menyiapkan dan memfungsikan tujuh posko dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Sudah ada tujuh posko yang terletak di wilayah Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Pahandut," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Sabtu.

Dia menerangkan, lokasi ketujuh posko yang terletak di kecamatan-kecamatan itu karena ketiganya memiliki wilayah berupa lahan gambut yang rawan terjadi kebakaran.

Selain itu berdasarkan pengalaman dan mengacu pada kejadian tahun sebelumnya tiga kecamatan itu sering terjadi kebakaran lahan untuk dibanding dua kemacetan lain di wilayah Palangka Raya.

Pada sepekan terakhir di wilayah "Kota Cantik" sudah terjadi sejumlah kejadian kebakaran lahan gambut. Cuaca terik ditambah tidak adanya guyuran hujan sepekan terakhir membuat lahan gambut yang ada kering dan rawan terbakar.

Dari tiga kejadian kebakaran lahan terakhir yang terjadi di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini, pihak BPBD pun menduga kuat penyebabnya karena unsur kesengajaan manusia.
Baca juga: Lahan gambut di Palangka Raya mulai terbakar
Baca juga: Palangka Raya gencarkan patroli untuk cegah kebakaran hutan dan lahan


"Kalau saya lihat kemarin itu sepertinya ada orang buka lahan dan itu diduga adanya kesengajaan untuk dibakar," kata Emi.

Dia mengatakan dugaan unsur kesengajaan pembakaran lahan itu diperkuat lokasi kebakaran yang telah kering karena dengan adanya bekas pembersihan lahan dengan cara ditebas dan disemprot pembasmi rumput.

"Maka kondisi seperti itu tinggal dilempar api dan akan sangat mudah terbakar," kata wanita berhijab itu.

Meski demikian, lanjut dia, untuk memastikan penyebab pasti kebakaran lahan di wilayah "Kota Cantik" itu, proses penyelidikan diserahkan kepada pihak kepolisian selaku pihak yang memiliki kewenangan.

Dia pun meminta pengurus RT/RW hingga lurah dan camat aktif melakukan pemantauan di wilayah kerja masing-masing. Jika melihat potensi atau kejadian kebakaran untuk segera dilaporkan agar dapat segera dilakukan pemadaman.

Dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan saat ini pemerintah kota bersama instansi terkait juga terus melakukan edukasi dan patroli ke titik-titik yang rawan terjadi kebakaran.

Pihaknya pun mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk tidak membakar lahan dengan alasan apapun. Terlebih lagi saat ini wilayah Palangka Raya mulai jarang hujan dan lahan gambut semakin kering.

Lahan gambut yang terbakar akan sangat sulit dilakukan pemadaman karena penyebaran api tidak hanya terjadi di permukaan tanah tetapi juga terjadi di dalam tanah gambut. Bahkan terkadang kebakaran lahan bisa terjadi di lokasi yang sama pasca pemadaman.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya optimalkan peran kelurahan antisipasi karhutla

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021