Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melibatkan Forum Anak dalam kampanye pencegahan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga tinggi badannya lebih rendah ketimbang rata-rata tinggi anak seusianya.

"Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka stunting dan tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja. Upaya pemerintah perlu didukung oleh semua lapisan masyarakat termasuk dari anak-anak," kata Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Endah Sri Rejeki.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Minggu, Endah mengatakan bahwa Forum Anak selaku pelopor dan pelapor dilibatkan dalam kampanye pencegahan stunting di daerah masing-masing.

"Forum Anak berperan sebagai pelopor dengan mengadakan aksi kampanye pencegahan terjadinya stunting," katanya. 

"Memberikan edukasi, pemahaman, dan memotivasi anak-anak sehingga memiliki pola asupan gizi seimbang dan pola hidup sehat," ia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Sub-direktorat Penanggulangan Masalah Gizi Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Inti Mudjiati mengemukakan bahwa stunting membutuhkan penanganan multisektor.

Anak-anak, menurut dia, juga perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan stunting dan edukasi mengenai pemenuhan kebutuhan gizi.

"Edukasi gizi ini yang menjadi sangat penting karena bisa dilakukan kapan saja dan ini peran dari Forum Anak sangat penting untuk memberikan edukasi gizi kepada teman-teman sebayanya," katanya. 

"Jangan sampai melakukan diet yang salah, kemudian bagaimana harus tetap mengkonsumsi buah dan sayur, melakukan asupan gizi seimbang, dan cerdas dalam memilih label pangan," ia menambahkan.

Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 menunjukkan, prevalensi stunting yang menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 mencapai 30,8 persen sudah turun menjadi 27,67 persen pada 2019.

Pemerintah menjalankan berbagai program intervensi guna mencapai target penurunan angka kasus stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Baca juga:
Kepala BKKBN: Pencegahan stunting harus dari hulu
Surakarta jadi percontohan penanganan stunting

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021