Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan kebijakan bahwa olahraga sebagai Proyek Strategis, termasuk di dalamnya memperhatikan bidang sport tourism, kegiatan olahraga yang dikemas dengan pariwisata.

Sport tourism telah berkembang pesat terutama sejak 2019. Menteri BUMN Erick Thohir mencatat ada 15 event olahraga yang diikuti oleh atlet profesional dan nasional, termasuk Krui World Surfing League di Lampung, Tour de Linggarjati, Bintan Triathlon.

"Terkait sport tourism, BUMN mendukung wisata kebugaran yang merupakan bagian dari sport tourism," kata Erick dalam Seminar Olahraga Nasional bertajuk "Kiprah BUMN Menuju Sukses Prestasi, Sport Tourism dan Tuan Rumah Olimpiade 2032" di Jakarta, Rabu.

Apalagi, menurut Erick, data dari sebuah konsultan olahraga menyebutkan bisnis ekonomi kesehatan global berada di kisaran 2 triliun dolar AS. Dia ingin BUMN ambil bagian dalam hal itu.

Erick berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar perhatian kepada aspek olahraga bisa lebih besar. Sebab, saat ini fokus pemerintah dan Kementerian BUMN adalah memerangi COVID-19, antara lain melalui vaksinasi dan kampanye hidup sehat.

"Diharapkan ini mendapat respons positif dari masyarakat sehingga semua rencana kita untuk membangun kembali ekonomi dan kehidupan sosial, dengan olahraga memegang peran penting di dalamnya, bisa terwujud. Sebab kemajuan olahraga adalah indikator kemajuan bangsa," ujar Erick.

Baca juga: Erick Tohir tegaskan komitmen BUMN dukung olahraga Indonesia

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal Sembiring Depari menanggapi pemaparan Menteri BUMN dengan menyoroti target Indonesia pada Olimpiade 2032. Menurut Atal yang juga pernah memimpin Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Pusat, harus ada dukungan penuh untuk olahraga.

Dia berharap, latar belakang Erick yang merupakan mantan Ketua PP Perbasi dan Ketua KOI bisa berperan besar untuk ini. Sebab, kata Atal, Erick tahu persis kebutuhan olahraga Tanah Air.

"Erick bisa membuat kalibrasi seberapa besar BUMN bisa mendukung olahraga Indonesia. Harapan saya BUMN turun gunung mendukung dengan terstruktur, tidak tentatif sebelumnya," kata Atal.

Sementara Ketua SIWO Pusat Gungde Ariwangsa mengatakan, Erick tentu mengetahui kebutuhan pembiayaan olahraga bahwa pembinaan tak bisa instan, butuh perencanaan panjang. Sehingga, ia berharap dukungan BUMN tidak cukup hanya empat tahun.

"Bantuan tidak bisa diberikan sama rata, harus dilihat usaha dari cabang itu sendiri. Jangan sampai dana itu hanya untuk belas kasihan, tapi disalurkan secara profesional dan berdasarkan prestasi," kata Ariwangsa sambil merujuk model pembiayaan olahraga di Korea Selatan dan Jepang yang didukung oleh perusahaan-perusahaan lokal setempat.

Baca juga: Menpora minta cabor ubah pola pikir instan pembinaan olahraga

Sementara Ketua SIWO PWI Lampung Edi Purwanto berharap BUMN memberikan dukungan kepada Sport Tourism di Lampung dengan membenahi infrastruktur untuk penyelenggaraan Krui World Surfing League yang sudah dua kali digelar.

Dia mengatakan, pemerintah setempat sudah memberikan komitmen besar, tapi ada kendala di infrastruktur.

"Dari Bandar Lampung ke Pesisir Barat sekitar 5-6 jam jarak tempuh. Hotel, penginapan, dan banyak infrastruktur di Pantai Tanjung Setia tempat penyelenggaraan event itu dibangun ala kadarnya," kata Edi

Dia berharap Erick bersama sejumlah petinggi BUMN bisa menyambangi Lampung Barat agar bisa menjadikan Krui kiblat surfing dunia.

Menurut Edi, kekayaan alam Indonesia yang luar biasa sangat menjanjikan untuk dikembangkan. "Sulit kalau tidak dibantu oleh pusat, cuma mengandalkan pemerintah daerah," ujar dia.

Baca juga: Presiden: Olahraga buka peluang Indonesia kembangkan "sport tourism"
Baca juga: Menpora jajaki pengembangan industri dan pariwisata olahraga

Baca juga: Menpora jalankan arahan Presiden soal desain besar olahraga nasional

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021