Rejang Lebong (ANTARA) - Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan Desa Sumber Urip yang ada di wilayah itu tercatat sebagai kampung donor darah pertama di provinsi setempat.

"Saat ini Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, tercatat sebagai satu-satunya kampung donor darah di Provinsi Bengkulu, bahkan mungkin di Indonesia," kata Mardiani tenaga sukarela Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Rejang Lebong, di Rejang Lebong, Senin.

Dia mengatakan, sejak didirikan beberapa tahun lalu dan menjadi percontohan di Tanah Air, desa ini mampu menyumbangkan darah sebanyak 160 kantong atau berkisar antara 25-30 kantong darah yang diambil setiap dua bulan sekali.

Kalangan warga Desa Sumber Urip yang juga merupakan desa wisata di Rejang Lebong ini, kata dia, adalah peserta donor aktif yang menjadi stok ketersediaan darah bagi masyarakat yang akan menjalani operasi di RSUD Curup, disamping stok darah yang disumbangkan pihak keluarga pasien.

Baca juga: PMI Rejang Lebong bentuk kampung donor darah

Baca juga: PMI Rejang Lebong kesulitan dapatkan darah AB rhesus negatif


Keberadaan kampung donor itu saat ini sangat membantu PMI Rejang Lebong dalam memenuhi kebutuhan darah di Kabupaten Rejang Lebong, mengingat saat pandemi COVID-19 stok darah yang ada di bank darah PMI sangat minim karena banyak warga yang takut mendonorkan darahnya.

Kebutuhan darah di Kabupaten Rejang Lebong per hari kata Mardiani, mencapai 40 kantong terutama untuk membantu 14 pasien penderita thalasemia yang per orang membutuhkan darah untuk cuci darah sebanyak 2-3 kantong setiap kali melakukan cuci darah.

Guna memenuhi kebutuhan darah ini pihaknya, telah mencatat nomor HP dan alamat masyarakat yang rutin menyumbangkan darahnya sehingga jika ada kebutuhan darah mendesak akan menghubungi para pendonor darah aktif ini.

"Kalau stok darah yang ada di bank darah PMI Rejang Lebong saat ini yang ada darah golongan B sebanyak 3 kantong, golongan darah AB ada 5 kantong, sedangkan untuk golongan darah A dan O kosong," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dusun III Desa Sumber Urip Apriadi Enisan mengatakan suasana gotong-royong dan jiwa sosial masyarakat di wilayah itu masih cukup tinggi sehingga mereka bersedia menjadi peserta donor darah.

"Warganya disini semuanya bersedia menjadi peserta donor sehingga kalau ada yang butuh darah atau ada kegiatan donor darah masyarakat akan cepat memberikannya," kata Apriadi.*

Baca juga: PMI Bengkulu kekurangan stok darah AB

Baca juga: Bengkulu Butuh Alat "Screening" Darah Pendonor

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021