Batam (ANTARA) - Komisi IX DPR mendorong pendirian balai besar latihan kerja di Provinsi Kepulauan Riau untuk melatih pekerja di provinsi yang berbatasan dengan empat negara tetangga itu.

"Kami akan teruskan aspirasi ini, akan kami bawa ke Jakarta. Karena tidak ada kursi DPR RI dari Kepri di Komisi IX. Ini jadi terabaikan. Kami harus teruskan melalui rapat dengan mitra kerja," kata Ketua Komisi IX DPR, Felly Estelita Runtuwene, dalam kunjungan kerja di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Pendirian balai besar latihan kerja merupakan usulan dari pemerintah daerah setempat, yang dia nilai tidak berlebihan karena memang kabupaten/kota di Kepulauan Riau merupakan daerah industri.

Baca juga: Pelatihan BLK Komunitas dikembangkan sesuai kebutuhan industri

Batam merupakan kota industri yang menghasilkan produk yang diekspor ke mancanegara, demikian pula dengan Kabupaten Bintan. Sedangkan Karimun memiliki industri galangan kapal yang besar.

"Pertama, ini daerah industri, kenapa di sini tidak ada balai latihan. Ada usulan itu, teman-teman perhatikan itu penting, karena ini pusatnya," kata dia.

Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan pusat pelatihan tenaga kerja terlengkap

Balai besar pelatihan juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan masyarakat demi memenuhi kebutuhan industri yang ada di Kepri.

Dengan begitu maka masyarakat tidak perlu mencari pekerjaan ke luar negeri, dan industri pun tidak lagi mencari tenaga kerja asing untuk membantu usahanya di Kepulauan Riau.

Baca juga: Indef: Pemerintah perlu perbarui balai latihan kerja

"Kami harapkan peluangan lapangan kerja dengan tenaga terlatih terdidi di balai pelatihan bisa diserap, karena masih banyak masyarakat Batam, Kepri secara keseluruhan bekerja sebagai PMI. Apabila tenaga kerja bisa terserap di industri dalam negeri, tentu akan lebih baik ketimbang bekerja di negara lain," kata dia.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021