guncangan tidak terlalu kuat
Bengkulu (ANTARA) - Tokoh masyarakat Pulau Enggano Raffli M Kaitora mengatakan aktivitas warga yang bermukim di pulau terluar di Provinsi Bengkulu itu masih normal pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5, Rabu malam.

“Terasa getarannya tapi tidak terlalu kencang, warga juga tidak sampai keluar rumah,” kata tokoh masyarakat Enggano Raffli Kaitora saat dihubungi dari Bengkulu.

Ia mengatakan warga yang bermukim di enam desa di pulau berjarak sekitar 106 mil dari Kota Bengkulu itu merasakan dua kali getaran gempa pada hari ini yakni pada sekira pukul 17.00 WIB dan pukul 20.00 WIB.

Namun, getaran kedua gempa tersebut tidak dirasakan terlalu kuat oleh warga di pulau.

“Kami berharap jangan sampai seperti gempa tahun 2000 dan 2007 yang getarannya sangat kuat dan menimbulkan kerusakan,” kata mantan Kepala Suku Kaitora ini.

Baca juga: Gempa magnitudo 6,5 guncang Enggano Bengkulu

Kepala Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Redi Kaitora juga mengatakan getaran gempa tidak dirasakan terlalu kuat oleh warga yang hingga saat ini masih beraktivitas seperti biasa.

“Guncangan tidak terlalu kuat, situasi saat ini normal dan tidak ada kerusakan,” kata Ketua Forum Kades Kecamatan Enggano ini.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu pada Rabu hari ini mengumumkan dua kejadian gempa bumi di wilayah Provinsi Bengkulu yakni pertama pada pukul 17:15 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,2  dan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 pada pukul 19:52 WIB.

Lokasi gempa pertama berada di kedalaman 10 kilometer berjarak 79 km di Barat Daya Enggano sedangkan gempa kedua berpusat di 82 kilometer di Barat Daya Pulau Enggano dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,0 guncang Enggano Bengkulu Utara
Baca juga: Warga Bengkulu rasakan getaran gempa magnitudo 5,3


Pewarta: Helti Marini S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021